Puisi Gus Mus pada Yap Thiam Hien Award 2017


"Aku masih sangat hafal nyanyian itu
Nyanyian kesayangan dan hafalan kita bersama
Sejak kita di sekolah rakyat"
"Kita berebut lebih dulu menyanyikanya
Ketika anak-anak disuruh menyanyi di depan kelas satu-persatu"
"Aku masih ingat betapa kita gembira
Saat guru kita mengajak menyanyikan lagu itu bersama-sama"
"Sudah lama sekali pergaulan sudah tidak seakrab dulu
Masing-masing sudah terseret kepentingannya sendiri
Atau tersihir pesona dunia"
"Dan kau kini entah di mana
Tapi aku masih sangat hapal nyanyian itu, sayang"
"Hari ini ingin sekali aku menyanyikannya kembali bersamamu..."
"Aku merindukan rasa haru dan iba
Di tengah kobaran kebencian dan dendam
Serta maraknya rasa tega"
"Hingga kini ada saja yang mengubah
lirik lagu kesayangan kita itu
Dan menyanyikannya dengan nada sendu..."
Gus Mus kemudian menyanyikan lagi lagu itu dengan mengubah liriknya.
Indonesia tanah air mata
Bahagia menjadi nestapa
Indonesia kini tiba-tiba
Selalu dihina-hina bangsa
Di sana banyak orang lupa
Dibuai kepentingan dunia
Tempat bertarung merebut kuasa
Sampai entah kapan akhirnya...
"Sayang, di manakah kini kau
Mungkinkah kita bisa menyanyi bersama lagi lagu kesayangan kita itu
Dengan akrab seperti dulu..."

Sumber: http://nasional.kompas.com/read/2018/01/25/06113581/air-mata-menteri-susi-saat-gus-mus-bacakan-puisi

BC Adetya Rakasihwi - Sekian Informasi Bisa saya sampaikan. Silahkan like fanspage dan tetap kunjungi situs kami di Bukucatatan.xyz. Kami senantiasa memberikan berita dan informasi terupdate dan teraktual yang dilansir dari berbagai sumber terpercaya. Terima Kasih atas kunjungan anda semoga informasi yang kami sampaikan ini bermanfaat

Comments