SINOPSIS LEGENDA PULAU PAKU




Cerita asal mulanya pulau paku yang berada tidak jauh dari pelabuhan kota tanjung pinang atau berada ditengah-tengah pulau penyengat dan kota tanjungpinang ini sangat menimbulkan pertanyaan setiap pendatang yang melihatnya. Karna pulau tersebut sangat kecil seperti timbunan tanah yang berada ditengah laut, namun pulau tersebut dapat dilihat saat air laut surut, maka ketika air laut pasang pulau tersebut tenggelam / hilang.
Asal mulanya pulau paku seperti yang saya ketahui setelah saya membaca sebuah novel dari karya seorang mahasiswa lulusan Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH). Muharroni S.pd , di novel teresebut beliau menceritakan kisah seorang lanun (Perompak) yang sangat gagah dan mempunyai jiwa kesatria yang membuat semua orang takut kepadanya.
Kisah seorang perompak yang gagah perkasa dan memiliki anak buah yang cukup
sakti hingga sulit ditakhlukkan oleh musuhnya. Dia bernama Laksamana Jangoi, perompak besar dan terkenal di tanah melayu pada zaman itu.
Kisah cerita, pada waktu itu Laksamana Jangoi sangat mencintai seorang anak raja dari pulau penyengat yang bernama putri Nilam, namun cintanya tersebut tidak direstui oleh raja sehingga membuat laksamana marah sebab putri Nilam juga sangat mencitai laksamana, raja tidak merestui hubungan putri dan Laksamana dikarenakan Laksamana adalah seorang lanun, sehingga Raja ingin menikahkan tuan putri dengan seorang Raja yang berasal dari Lingga.
Tuan putri tidak mau dinikahkan karena cinta tuan putri hanya kepada Laksamana sehingga tuan putri jatuh sakit karena raja tidak mengijinkan tuan putri keluar dari kamar, Laksamana jangoi dan anak buahnya berlayar menuju ke Tanjungpinang untuk menemui tuan putri, namun raja tidak mengijinkan Laksamana datang, sehingga Raja mengutuskan pasukannya untuk menghadang kapal Laksamana Jangoi.
Raja juga mempunyai tiga anak buah yang cukup sakti untuk melawan pasukkan Laksamana Jangoi, kesaktiannya berbeda-beda namun diantara ketiga ada satu yang paling hebat yang mampu menyaingi ilmu laksamana. Ketiga anak buah raja diletakkan berpisah-pisah ada yang diletak di penyengat, kampung bugis, dan di tanjungpinang namun anak buah Raja yang berada di kampung bugis adalah anak buah raja yang paling sakti, karena kesaktiannya dia mampu merasakan kehadiran musuh yang mempunyai ilmu yang besar yaitu laksama Jangoi.
Sampainya kapal Laksamana Jangoi di pelabuhan Tanjungpinang yang berada di tengah – tengah pulau Penyangat, lalu Laksamana berhenti ditengah laut tersebut karena laksamana merasakan ada kekuatan yang ingin menghadangnya untuk berlabuh sampai ke pulau penyengat. Akhirnya Laksamana berhenti disitu dan mengutuskan kedua anak buahnya untuk melawan pasukkan raja yang pertama di kota Tanjungpinang.


Disitu ada seorang yang mempunyai ilmu hinoptis dan ilmu menghilang namun laksamana mengetahui semua karena ilmu laksamana lebih tinggi, dan kedua anak buah Laksamana pergi untuk melawanya dengan dibekali air yang sudah dikasih mantra oleh laksamana agar dapat melawan ilmu tersebut,  hingga akhirnya anak buah raja tewas dan laksamana jangoi berhasil membunuh semua pasukkan raja.
Namun pada waktu itu tuan putri yang sedang jatuh sakit akibat menahan perasaan yang sangat berat sehingga tuan putri meninggal. Berita meninggalnya tuan putri sampai ke laksamana Jangoi, namun Laksamana tidak percaya kalau tuan putri telah tiada , perasaan laksamana, bahwa semua berita itu bohong agar laksamana pergi jauhan dari kerajaan tersebut.
Dengan keyakinan dan cinta yang besar, Laksmana Jangoi yakin bahwa tuan putri masih hidup dan akan menemuinya disitu. Sampai kedua anak buah laksamana heran dengan sikap laksamana yang mempunyai jiwa perkasa dan berwibawa namun bisa takhluk dengan cinta.
Karena keyakinan dan cinta yang besar Laksamana terus menanti tuan putri menemuinya, Laksamana dan kapalnya terus berada ditengah - tengah perairan kota Tanjungpinang, sehingga kapal Laksamana menjadi sebuah pulau yang kecil sebab bertahun – tahun laksamana berada disitu.

Jadi menurut cerita sejarah terbentuknya sebuah pulau kecil yang berada di pelabuhan kota Tanjungpinang yang dinamakan oleh masyarakat tanjungpinang ‘’pulau paku’’ adalah kapal seorang perompak yang bernama Laksamana Jangoi, yang setia dan yakin bahwa cintanya kepada tuan putri.

Comments