A. Pengertian Linguistik
Dalam berbagai kamus umum,
linguistik didefinisikan sebagai ‘ilmu bahasa’ atau ‘studi ilmiah mengenai
bahasa’ (Matthews 1997). Dalam The New Oxford Dictionary of English (2003),
linguistik didefinisikan sebagai berikut:
“The scientific study of language
and its structure, including the study of grammar, syntax, and phonetics.
Specific branches of linguistics include sociolinguistics, dialectology,
psycholinguistics, computational linguistics, comparative linguistics, and structural
linguistics.”
Ilmu bahasa yang dipelajari saat
ini bermula dari penelitian tentang bahasa sejak zaman Yunani (abad 6 SM).
Secara garis besar studi tentang bahasa dapat dibedakan antara (1) tata bahasa
tradisional dan (2) linguistik modern. Selanjutnya Linguistik dapat dibagi
menjadi beberapa cabang yaitu, fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik.
Kata linguistik berasal dari
bahasa latin lingua yang berarti ’bahasa’. Linguistik adalah ilmu
tentang bahasa atau ilmu yang menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya. Dalam
bahasa Perancis ada tiga istilah untuk menyebut bahasa yaitu:
Langue: suatu bahasa tertentu.
Langage: bahasa secara umum.
Parole: bahasa dalam wujud yang
nyata yaitu berupa ujaran.
Ilmu linguistik sering juga
disebut linguistik umum (general linguistics). Artinya, ilmu linguistik
tidak hanya mengkaji sebuah bahasa saja, melainkan mengkaji seluk beluk bahasa
pada umumnya, yang dalam peristilahan Perancis disebut langage. Pakar
linguistik disebut linguis. Bapak Linguistik modern adalah Ferdinand de
Saussure (1857-1913). Bukunya tentang bahasa berjudul Course de
Linguistique Generale yang diterbitkan pertama kali tahun 1916.
Dalam dunia keilmuan, tidak hanya
linguistik saja yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya. Ilmu atau
disiplin lain yang juga mengkaji bahasa diantaranya: ilmu susastra, ilmu sosial
(sosiologi), psikologi, dan fisika. Yang membedakan linguistik dengan ilmu-ilmu
tersebut adalah pendekatan terhadap objek kajiannya yaitu bahasa. Ilmu susastra
mendekati bahasa sebagai wadah seni. Ilmu sosial mendekati dan memandang bahasa
sebagai alat interaksi sosial di dalam masyarakat. Psikologi mendekati dan
memandang bahasa sebagai pelahiran kejiwaan. Fisika mendekati dan memandang
bahasa sebagai fenomena alam. Sedangkan linguistik mendekati dan memandang
bahasa sebagai bahasa atau wujud bahasa itu sendiri.
Keilmiahan Linguistik
Pada dasarnya, setiap ilmu
termasuk linguistik mengalami tiga tahap perkembangan yaitu:
Tahap pertama, yakni tahap spekulasi. Dalam tahap ini pembicaraan mengenai sesuatu dan cara mengambil kesimpulan dilakukan dengan spekulatif. Artinya, kesimpulan itu dibuat tanpa didukung oleh bukti-bukti empiris dan dilakukan tanpa menggunakan prosedur-prosedur tertentu. Dalam studi bahasa dulu orang mengira bahwa semua bahasa di dunia diturunkan dari bahasa Ibrani, Adam dan Hawa memakai bahasa Ibrani di Taman Firdaus, dan Tuhan berbicara dalam bahasa Swedia. Semuanya itu hanyalah spekulasi yang pada zaman sekarang sukar diterima.
Tahap kedua, yakni tahap observasi dan klasifikasi. Pada tahap ini para ahli bahasa baru mengumpulkan dan menggolongkan segala fakta bahasa dengan teliti tanpa memberi teori atau membuat kesimpulan.
Tahap pertama, yakni tahap spekulasi. Dalam tahap ini pembicaraan mengenai sesuatu dan cara mengambil kesimpulan dilakukan dengan spekulatif. Artinya, kesimpulan itu dibuat tanpa didukung oleh bukti-bukti empiris dan dilakukan tanpa menggunakan prosedur-prosedur tertentu. Dalam studi bahasa dulu orang mengira bahwa semua bahasa di dunia diturunkan dari bahasa Ibrani, Adam dan Hawa memakai bahasa Ibrani di Taman Firdaus, dan Tuhan berbicara dalam bahasa Swedia. Semuanya itu hanyalah spekulasi yang pada zaman sekarang sukar diterima.
Tahap kedua, yakni tahap observasi dan klasifikasi. Pada tahap ini para ahli bahasa baru mengumpulkan dan menggolongkan segala fakta bahasa dengan teliti tanpa memberi teori atau membuat kesimpulan.
Tahap ketiga, yakni tahap perumusan teori. Pada tahap ini setiap disiplin ilmu berusaha memahami masalah-masalah dasar dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai masalah-masalah itu berdasarkan data yang dikumpulkan. Kemudian dirumuskan hipotesis yang berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, dan menyusun tes untuk menguji hipotesis terhadap fakta yang ada.
Linguistik telah mengalami tiga tahapan tersebut sehingga dapat dikatakan linguistik merupakan kegiatan ilmiah.
B. Subdisiplin Linguistik
Subdisiplin linguistik dapat
dikelompokkan berdasarkan:
objek kajiannya adalah bahasa
pada umumnya atau bahasa tertentu,
objek kajiannya adalah bahasa
pada masa tertentu atau bahasa sepanjang masa,
objek kajiannya adalah struktur
internal bahasa itu atau bahasa itu dalam kaitannya dengan berbagai faktor di
luar bahasa,
tujuan pengkajiannya apakah untuk
keperluan teori atau untuk terapan, dan
teori atau aliran yang digunakan
untuk menganalisis objeknya.
Berdasarkan Objek Kajiannya, Apakah Bahasa pada Umumnya atau Bahasa Tertentu
Berdasarkan objek kajiannya, apakah bahasa pada umumnya atau bahasa tertentu linguistik dapat dibedakan menjadi linguistik umum dan linguistik khusus. Linguistik umum adalah linguistik yang berusaha mengkaji kaidah-kaidah bahasa secara umum. Linguistik khusus berusaha mengkaji kaidah bahasa yang berlaku pada bahasa tertentu.
Berdasarkan Objek Kajiannya, Apakah Bahasa pada Masa Tertentu atau Bahasa Sepanjang Masa
Berdasarkan objek kajiannya, apakah bahasa pada umumnya atau bahasa tertentu linguistik dapat dibedakan adanya linguistik sinkronik (linguistik deskriptif) dan linguistik diakronik (linguistik historis komparatif). Linguistik sinkronik mengkaji bahasa pada masa tertentu.
Misalnya, mengkaji bahasa
Indonesia pada tahun dua puluhan atau mengkaji bahasa Inggris pada zaman
William Shakespeare. Linguistik diakronik berupaya mengkaji bahasa pada masa
yang tidak terbatas; bisa sejak awal kelahiran bahasa itu sampai masa sekarang.
Tujuan linguistik diakronik adalah untuk mengetahui sejarah struktural bahasa
itu dengan segala bentuk perubahan dan perkembangannya.
Berdasarkan Objek Kajiannya adalah Struktur Internal Bahasa itu atau Bahasa itu dalam Kaitannya dengan Berbagai Faktor di Luar Bahasa
Berdasarkan Objek Kajiannya adalah Struktur Internal Bahasa itu atau Bahasa itu dalam Kaitannya dengan Berbagai Faktor di Luar Bahasa
Berdasarkan objek kajiannya,
apakah bahasa pada umumnya atau bahasa tertentu linguistik dapat dibedakan
menjadi linguistik mikro (mikrolinguistik) dan linguistik makro
(makrolinguistik). Linguistik mikro mengarahkan kajiannya pada struktur internal
bahasa. Dalam linguistik mikro ada beberapa subdisiplin yaitu:
Fonologi: menyelidiki tentang
bunyi bahasa.
Morfologi: menyelidiki tentang
morfem.
Sintaksis: menyelidiki tentang
satuan-satuan kata.
Semantik: menyelidiki makna
bahasa.
Leksikologi: menyelidiki leksikon
atau kosakata.
Linguistik makro menyelidiki
bahasa dalam kaitannya dengan faktor-faktor di luar bahasa.
Subdisiplin-subdisiplin linguistik makro antara lain:
Sosiolinguistik: mempelajari
bahasa dalam hubungan pemakaian di masyarakat.
Psikolinguistik: mempelajari
hubungan bahasa dengan perilaku dana kal budi manusia.
Antropolinguistik: mempelajari
hubungan bahasa dengan budaya.
Filsafat bahasa: mempelajari
kodrat hakiki dan kedudukan bahasa sebagai kegiatan manusia.
Stilistika: mempelajari bahasa
dalam karya sastra.
Filologi: mempelajari bahasa,
kebudayaan, pranata, dan sejarah suatu bangsa sebagaimana terdapat dalam bahan
tertulis.
Dialektologi: mempelajari
batas-batas dialek dan bahasa dalam suatu wilayah.
Berdasarkan Tujuan Pengkajiannya
Apakah untuk Keperluan Teori atau Untuk Terapan
Berdasarkan objek kajiannya, apakah bahasa pada umumnya atau bahasa tertentu linguistik dapat dibedakan menjadi linguistik teoritis dan linguistik terapan. Linguistik teoritis berusaha mengadakan penyelidikan bahasa hanya untuk menemukan kaidah-kaidah yang berlaku dalam objek kajiannya itu. Jadi, kegiatannya hanya untuk kepentingan teori belaka. Linguistik terapan berusaha mengadakan penyelidikan bahasa untuk kepentingan memecahkan masala-masalah praktis yang terdapat dalam masyarakat. Misalnya, untuk pengajaran bahasa, penyusunan kamus, dan pemahaman karya sastra.
Berdasarkan objek kajiannya, apakah bahasa pada umumnya atau bahasa tertentu linguistik dapat dibedakan menjadi linguistik teoritis dan linguistik terapan. Linguistik teoritis berusaha mengadakan penyelidikan bahasa hanya untuk menemukan kaidah-kaidah yang berlaku dalam objek kajiannya itu. Jadi, kegiatannya hanya untuk kepentingan teori belaka. Linguistik terapan berusaha mengadakan penyelidikan bahasa untuk kepentingan memecahkan masala-masalah praktis yang terdapat dalam masyarakat. Misalnya, untuk pengajaran bahasa, penyusunan kamus, dan pemahaman karya sastra.
Berdasarkan Teori atau Aliran
yang Digunakan untuk Menganalisis Objeknya
Berdasarkan objek kajiannya, apakah bahasa pada umumnya atau bahasa tertentu linguistik dapat dibedakan menjadi tradisional, linguistik struktural, linguistik tranformasional, linguistik generatif semantik, linguistik relasional, dan linguistik sistemik.
Berdasarkan objek kajiannya, apakah bahasa pada umumnya atau bahasa tertentu linguistik dapat dibedakan menjadi tradisional, linguistik struktural, linguistik tranformasional, linguistik generatif semantik, linguistik relasional, dan linguistik sistemik.
C. Manfaat Linguistik
Linguistik memberi manfaat
langsung kepada orang yang berkecimpung dalam kegiatan yang berhubungan dengan
bahasa seperti linguis, guru bahasa, penerjemah, penyusun kamus, penyusun buku
teks, dan politikus. Manfaat linguistik diantaranya:
Linguis: membantu menyelesaikan
dan melaksanakan tugasnya dalam penyelidikan bahasa.
Guru bahasa: melatih dan
mengajarkan keterampilan berbahasa.
Penerjemah: membantu dalam
mendapatkan hasil terjemahan yang baik.
Penyusun kamus: membantu dalam
menyusun kamus yang lengkap dan baik.
Penyusun buku teks: membantu
dalam memilih kata dan menyusun kalimat yang tepat.
Politikus: membantu dalam
aktivitasnya berkomunikasi dengan orang banyak.
D. Tahapan Studi Linguistik
a. Tahap pertama yaitu tahap spekulasi maksudnya
pernyataan tentang bahasa tidak didasarkan pada data empiris, melainkan pada
dongeng/cerita dan klasifikasi.
b. Tahap kedua, tahap observasi dan klasifikasi.
Pada tahapan ini diadakan pengamatan dan penggolongan terhadap bahasa-bahasa
yang diselidiki, tetapi belum sampai pada merumuskan teori.
c. Tahap ketiga, tahap perumusan teori atau
membuat teori-teori, sehingga dapat dikatakan bersifat ilmiah.
Hey would you mind stating which blog platform you're working with? I'm going to start my own blog in the near future but I'm having a difficult time choosing between BlogEngine/Wordpress/B2evolution and Drupal. The reason I ask is because your design seems different then most blogs and I'm looking for something completely unique. P.S My apologies for getting off-topic but I had to ask! gmail.com login
ReplyDeleteI use blogger, to learn about blogger please search on google
Delete