A.
Pengertian Konjungsi
Konjungsi
(kata penghubung) adalah kata tugas yang fungsinya menghubungkan antarklausa,
antarkalimat, dan antarparagraf. Kata penghubung antarklausa biasanya terletak
di tengah-tengah kalimat, sedangkan kata penghubung antarkalimat di awal
kalimat (setelah tanda titik, tanda tanya, dan tanda seru), adapun kata penghubung
antar paragraf letaknyadiawalparagraf.
Macam- Macam Konjungsi Intra
Kalimat
Konjungsi intra kalimat atau antar klausa adalah kata yang
menghubungkan klausa induk dan klausa anak. Umumnya, kata penghubung antar
klausa ini diletakkan di tengah-tengah kalimat. Di dalam intra kalimat (antar
klausa), terdapat dua jenis kata penghubung atau konjugsi, yakni konjungsi
koordinatif dan konjungsi subordinati
1. Konjungsi Koordinatif
Kata penghubung koordinatif berfungsi sebagai penghubung unsur kalimat yang kedudukannya sama.
Kata penghubung koordinatif berfungsi sebagai penghubung unsur kalimat yang kedudukannya sama.
Contoh: dan,
namun, tetapi, atau, padahal, sedangkan, dan serta.
Contoh kalimat:
1. Ibu membeli semangka, jeruk, dan apel.
2. Udin ingin membeli ponsel, sedangkan Reza ingin membeli komputer.
3. Ridho bingung mau memilih jurusan IPA atau IPS.
4. Kardi harus melunasi hutangnya atau rumahnya akan disita.
5. Ia masih belum lancar berhitung, padahal ia sudah kelas lima SD.
6. Ia meminjam uang lagi, padahal hutang yang sebelumnya belum dilunasi.
7. Yanti ingin kuliah, tetapi ia tidak punya uang.
8. Danu adalah anak orang kaya, tetapi ia tidak sombong.
9. Dita berangkat sekolah menggunakan bus, sedangkan Fani berjalan kaki.
10. Mustofa dan Irfan mendapat teguran dari sekolah karena tiga hari berturut- turut tidak berangkat sekolah tanpa keterangan.
1. Ibu membeli semangka, jeruk, dan apel.
2. Udin ingin membeli ponsel, sedangkan Reza ingin membeli komputer.
3. Ridho bingung mau memilih jurusan IPA atau IPS.
4. Kardi harus melunasi hutangnya atau rumahnya akan disita.
5. Ia masih belum lancar berhitung, padahal ia sudah kelas lima SD.
6. Ia meminjam uang lagi, padahal hutang yang sebelumnya belum dilunasi.
7. Yanti ingin kuliah, tetapi ia tidak punya uang.
8. Danu adalah anak orang kaya, tetapi ia tidak sombong.
9. Dita berangkat sekolah menggunakan bus, sedangkan Fani berjalan kaki.
10. Mustofa dan Irfan mendapat teguran dari sekolah karena tiga hari berturut- turut tidak berangkat sekolah tanpa keterangan.
2. Konjungsi Korelatif
Kata penghubung korelatif adalah konjungsi yang dalam penggunaannya berupa kata berpasangan. Fungsinya sebagai sama seperti konjungsi koordinatif.
Kata penghubung korelatif adalah konjungsi yang dalam penggunaannya berupa kata berpasangan. Fungsinya sebagai sama seperti konjungsi koordinatif.
Contoh:
jangankan …, … pun
baik … maupun
sedemikian rupa … sehingga
bukan hanya …, melainkan
tidak hanya …, tetapi juga
apakah … atau
jangankan …, … pun
baik … maupun
sedemikian rupa … sehingga
bukan hanya …, melainkan
tidak hanya …, tetapi juga
apakah … atau
Contoh kalimat:
1. Jangankan motor, mobil pun bisa ia beli.
2. Baik Lena maupun Reina, keduanya sama-sama pintar bahasa Inggris.
3. Sedemikian rupa bangunan itu dibangun sehingga pondasinya sangat kuat.
4. Vania bingung apakah tetap tinggal di rumah itu atau harus pindah.
5. Rahman tidak hanya bekerja sebagai guru, tetapi juga sebagai pengusaha.
1. Jangankan motor, mobil pun bisa ia beli.
2. Baik Lena maupun Reina, keduanya sama-sama pintar bahasa Inggris.
3. Sedemikian rupa bangunan itu dibangun sehingga pondasinya sangat kuat.
4. Vania bingung apakah tetap tinggal di rumah itu atau harus pindah.
5. Rahman tidak hanya bekerja sebagai guru, tetapi juga sebagai pengusaha.
3. Konjungsi Subordinatif
Konjungsi ini merupakan kebalikan dari konjungsi koordinatif. Fungsinya yaitu sebagai penghubung antar unsur kalimat yang tidak sama kedudukannya.
Konjungsi ini merupakan kebalikan dari konjungsi koordinatif. Fungsinya yaitu sebagai penghubung antar unsur kalimat yang tidak sama kedudukannya.
Contoh:
kalau, jika, bila, tanpa, bahwa, walaupun, meskipun, biarpun, yang, sebab,
karena, sampai, sehingga, seolah-olah, seperti, andaikan, seandainya, selama,
sebelum, sesudah, semenjak, saat, ketika, dengan, dan tanpa.
Contoh kalimat:
1. Jika punya cukup uang, ia akan membeli sepeda motor.
2. Ardi makan bakso tanpa sambal.
3. Meskipun bekerja sebagai pemulung, ia mampu berkurban.
4. Seandainya tidak hujan, Caca akan main ke rumah Sisi.
5. Somad dipecat oleh bosnya karena sering terlambat masuk kerja.
6. Tri sudah bisa mengendarai sepeda sejak usia 5 tahun.
7. Intan belajar selama 1 jam.
8. Robi belajar dengan sungguh-sungguh.
9. Irwan tidur ketika hujan.
10. Erwin membiasakan diri belajar sebentar setelah salat subuh.
1. Jika punya cukup uang, ia akan membeli sepeda motor.
2. Ardi makan bakso tanpa sambal.
3. Meskipun bekerja sebagai pemulung, ia mampu berkurban.
4. Seandainya tidak hujan, Caca akan main ke rumah Sisi.
5. Somad dipecat oleh bosnya karena sering terlambat masuk kerja.
6. Tri sudah bisa mengendarai sepeda sejak usia 5 tahun.
7. Intan belajar selama 1 jam.
8. Robi belajar dengan sungguh-sungguh.
9. Irwan tidur ketika hujan.
10. Erwin membiasakan diri belajar sebentar setelah salat subuh.
A. Menggunakan Konjungsi Antarkalimat
Konjungsi antarkalimat menghubungkan antara kalimat satu dengan kalimat lain. Oleh karena itu, konjungsi ini selalu memulai kalimat baru
Konjungsi antarkalimat menghubungkan antara kalimat satu dengan kalimat lain. Oleh karena itu, konjungsi ini selalu memulai kalimat baru
·
Konjungsi yang menyatakan pertentangan dengan yang dinyatakan
pada kalimat sebelumnya, seperti: biarpun demikian/begitu, sekalipun
demikian/begitu, walaupun demikian/begitu, dan meskipun demikian/begitu.
"Contoh: Kami kurang setuju dengan usulan dia. Biarpun begitu kami tetap menghargainya"
"Contoh: Kami kurang setuju dengan usulan dia. Biarpun begitu kami tetap menghargainya"
·
Konjungsi yang menyatakan lanjutan dari peristiwa atau keadaan
pada kalimat sebelumnya, seperti: sesudah itu, setelah itu,dan selanjutnya.
"Contoh: Kami akan memulai perjalanan ini dengan berjalan kaki, Sesudah itu, kami akan beristirahat di rumah penduduk"
"Contoh: Kami akan memulai perjalanan ini dengan berjalan kaki, Sesudah itu, kami akan beristirahat di rumah penduduk"
·
Konjungsi yang menyatakan adanya hal, peristiwa, atau keadaan
lain di luar dari yang telah dinyatakan sebelumnya, seperti: tambahan pula, lagi
pula,dan selain itu. juga ramai berkicau.
"Contoh: Kami menyambut pagi ini clengan sukacita. Tambahan pula, burung-burung"
"Contoh: Kami menyambut pagi ini clengan sukacita. Tambahan pula, burung-burung"
·
Konjungsi yang menyatakan kebalikan dari yang dinyatakan
sebelumnya, seperti sebaliknya.
"Contoh: Kita jangan terus menebang pohon-pohon di hutan ini. Sebaliknya, kita harus menanam pohon baru"
"Contoh: Kita jangan terus menebang pohon-pohon di hutan ini. Sebaliknya, kita harus menanam pohon baru"
·
Konjungsi yang menyatakan keadaan yang sebenarnya, seperti
sesungguhnya dan bahwasanya.
"Contoh: Kita dilanda banjir besar tahun ini. Sesungguhnya, bencana ini telah kita ramalkan tahun kemarin"
"Contoh: Kita dilanda banjir besar tahun ini. Sesungguhnya, bencana ini telah kita ramalkan tahun kemarin"
·
Konjungsi yang menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya,
seperti malahan dan bahkan.
"Contoh: Rumah-rumah di Kalimatan kebanyakan didirikan di tepi sungai. Bahkan, ada kampung di tengah laut yang dangkal"
"Contoh: Rumah-rumah di Kalimatan kebanyakan didirikan di tepi sungai. Bahkan, ada kampung di tengah laut yang dangkal"
·
Konjungsi yang menyatakan pertentangan dengan keadaan
sebelumnya, seperti namun, akan tetapi.
"Contoh: Keadaannya memang sudah aman. Akan tetapi, kita tetap harus waspada"
"Contoh: Keadaannya memang sudah aman. Akan tetapi, kita tetap harus waspada"
·
Konjungsi yang menyatakan konsekuensi, seperti dengan demikian.
"Contoh: Kamu telah setuju dengan persyaratan ini. Dengan demikian, kamu pun harus menanggung semua risikonya"
"Contoh: Kamu telah setuju dengan persyaratan ini. Dengan demikian, kamu pun harus menanggung semua risikonya"
·
Konjungsi yang menyatakan akibat, seperti oleh karena itu dan
oleh sebab itu.
"Contoh: Kami sudah melarang mereka berburu di hutan, tetapi mereka tetap nekat. Oleh karena itu, biar mereka rasakan sendiri akibatnya"
"Contoh: Kami sudah melarang mereka berburu di hutan, tetapi mereka tetap nekat. Oleh karena itu, biar mereka rasakan sendiri akibatnya"
·
Konjungsi yang menyatakan kejadian yang mendahului hal yang
dinyatakan sebelumnya, seperti sebelum itu.
"Contoh: Polisi hutan menangkap dua pemburu liar. Sebelum itu, mereka menangkap lima orang pemburu liar"
"Contoh: Polisi hutan menangkap dua pemburu liar. Sebelum itu, mereka menangkap lima orang pemburu liar"
B.Menggunakan Konjungsi Intra kalimat
Konjungsi
intrakalimat adalah konjungsi yang menghubungkan satuan-satuan kata dengan
kata, frasa dengan frasa, dan klausa dengan klausa. Berikut ini contoh-contoh
konjungsi intrakalimat.
·
Konjungsi yang menyatakan hubungan waktu, seperti: sesudah, setelah,
sejak, sementara, selama, dan ketika.
Contoh: Arman datang ke rumahku ketika aku sedang pergi.
·
Konjungsi yang menyatakan syarat, seperti: jika, kalau, bila,
manakala, dan jikalau.
Contoh: Adik mau makan
kalau ibu yang menyuapi.
·
Konjungsi yang menyatakan penggandaian, seperti: andaikata,
seandainya, seumpama, sekiranya, dan andaikan.
Contoh: Kita tidak dapat bertemu lagi seandainya aku ditugaskan
di kota lain.
·
Konjungsi yang menyatakan tujuan, seperti: agar, supaya, dan
biar.
Contoh: Bersihkan sisa tumpahan air ini supaya lantainya tidak
licin.
·
Konjungsi yang menyatakan penyebaran,seperti sebab dank arena.
Contoh: ia nyaris tertabrak mobil karena kurang hati-hati
·
Konjungsi yang menyatakan pengakibatan, seperti maka dan sehingga.
Contoh: ia bekerja terus-menerus hingga lupa makan dan minum
·
Konjungsi yang menyatakan cara,seperti dengan.
Contoh:ardi mengerjakan tugasnya dengan teliti
Comments
Post a Comment
BC Adetya Rakasihwi - tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE