PEMBAGIAN KELOMPOK PADUAN SUARA
Paduan suara umumnya terdiri dari 4 kelompok suara yaitu Sopran, Alto, Tenor dan Bass. Beberapa arransemen ada pula yang membagi Sopran, Meso, Alto, Tenor, Bariton dan Bass. Untuk mendapatkan balance yang baik, perlu pembagian yang tepat untuk masing-masing kelompok. Tips:
- Kelompokan anggota berdasarkan Range/ambitus suara, jangan paksakan penyanyi Alto bernyanyi dikelompok sopran dengan alasan karena kekurangan anggota sopran, demikian juga kelompok yang lainnya.
- Komposisi SATB (sopran, alto, tenor, bass) yang Ideal adalah 3:2:2:3., namun demikian pedoman di atas dapat berubah dengan pertimbangan potensi Power penyanyi yang ada.
KLASIFIKASI PADUAN SUARA
Penulis megklasifikasikan Paduan Suara menjadi 3 (tiga) level, yaitu:
Level - 1 (Penguasaan Materi)
Kriteria : Anggota Paduan Suara mampu menyanyikan lagu/materi sesuai dengan notasi yang tertulis pada partitur.
Tips :
- Nyanyikan panjang pendek not sesuai nilai not pada partitur.
- Nyanyikan tinggi rendah nada sesuai dengan interval nada yang tertulis di partitur.
- Tekankan anggota untuk menghafal syairnya.
Level - 2 (Interprestasi)
Kriteria : Anggota Paduan Suara mampu menyanyikan lagu/materi sesuai dengan interprestasi lagu yang diinginkan oleh komponis maupun aranger lagu tersebut.
Tips :
- Latih keras/lembut suara sesuai dengan tanda dinamik pada partitur. Kalau tidak tercantum pada partitur, dinamik disesuaikan dengan makna syair atau karakter alur melody.
- Latih Artikulasi (pengucapan) syair agar terdengar jelas. Misalnya pengucapan konsonan “r”, “s”, “ng”, serta vokal a, i, u, e, o, sehingga terdengar perbedaannya.
- Perhatikan Intonasi (penekanan) suku kata yang sesuai dengan Birama lagu.
- Perhatikan Frasering (pengkalimatan) agar sesuai dengan kalimat yang benar. Ini dapat dicapai jika dilaksanakan dengan teknik pernafasan yang baik.
- Lakukan pemanasan (vokalisi) yang cukup sebelum pelaksanaan latihan dimulai agar diperoleh Timbre (warna suara) yang menyatu, sehingga tidak ada suara yang menonjol sendiri.
Level - 3 (Ekspresi)
Kriteria : Setelah melalui tahap level 1 dan 2, anggota Paduan Suara mampu menyanyikan lagu/materi dengan penghayatan dan dikeluarkan melalui ekspresi.
Tips :
- Latih cara menyanyikan lagu sesuai dengan karakter lagu, misalnya: Lagu/aransemen yang riang dinyanyikan dengan lincah dan riang. - Perhatikan pada aransemen yang terdapat tanda perubahan tempo, misalnya : Accelerando, rittardando, A- tempo dll., agar dinyanyikan dengan tepat sehingga mendukung ekspresi.
- Tidak semua anggota dapat bernyanyi dengan ekspresi. Tempatkan anggota pada posisi central dan banjar terluar (samping kiri/kanan), karena posisi ini mempengaruhi penampilan secara keseluruhan.
LANGKAH MEMBUAT ARANSEMEN PADUAN SUARA
Berikut ini adalah contoh langkah atau cara membuat aransemen untuk paduan suara atau vocal group sehingga menghasilkan partitur yang mudah dibaca atau dinyanyikan oleh semua anggota penyanyi.
- Mencari melodi pokok (cantus firmus) dari lagu tersebut. Sumber lagu bisa dari mp3, atau dari buku lagu atau sheet music yang didownload dari internet yang hanya terdiri satu suara saja.
- Mencari akor atau harmoni. Langkah selanjutnya adalah memberi akor, bisa dengan mencari satu persatu dari mp3 atau jika sudah ada akornya, langsung ke langkah berikutnya.
- Memecah suara. Langkah ini mengandalkan sedikit pengetahuan tentang akor. Misalnya, untuk nada dasar do=C, maka akor F terdiri dari nada 4 6 1 (fa la do), akor Am = 6 1 3 (la do mi), dan seterusnya. Jika belum hapal akor, bisa ditulis untuk setiap akornya dengan menyusun not angkanya seperti contoh F (4 6 1), G (5 7 2). Dan harus diingat nada dasarnya, karena untuk nada dasar do=Bes, maka akor F, terdiri dari nada 5 7 2 (sol si re) dan akor G = 6 #1 3 (la di mi).
- Memberi nada untuk setiap suara. Dengan pengetahuan akor di atas, maka tinggal memberi nada kepada suara yang ada. Ada 3 nada untuk setiap akor, maka sudah cukup jika ingin membuat aransemen untuk 3 suara (SSA, TTB, koor anak, vocal group dengan anggot terbatas). Misalnya jika nada melodi pokok ditaruh pada suara sopran, nadanya adalah 5 (sol), nada dasar do=C, dan akornya adalah C yang terdiri dari nada 1 3 5 (do mi sol), maka untuk suara lain bisa diberi nada yang lain. Misalnya, alto nadanya 3 (mi), Tenor bernada 1 (do tinggi) dan Bas nadanya 1 (do natural). Jika suara yang dipecah terdiri dari 4 suara, maka ada nada yang didobel (dipakai bersama), pada contoh di atas adalah nada 1 (do).
- Melengkapi semua suara dengan akor yang sudah ada. Tahap akhir adalah melengkapi semua suara dengan teknik seperti pada nomor 4. Kreatifitas dan pengembangan nada masing-masing suara bisa dilakukan, dengan syarat ada 1 atau 2 suara yang dijaga untuk tetap memakai nada dalam akor, sedangkan suara yang lain bisa diganti nadanya.
Comments
Post a Comment
BC Adetya Rakasihwi - tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE