Contoh Pantun, Syair, dan Gurindam


       PANTUN
A.      PANTUN JENAKA                                                    
Burung pipit turun ke rawa
Kakinya panas kena belerang
Nenek sedih jadi tertawa
Melihat kakek main kelerang
B.      PANTUN NASEHAT
Mana mungkin ada buaya
Coba lihat dengan cermat
Mana mungkin hidup bahagia
Jika pada orang tua tiada hormat
C.     PANTUN TEKA TEKI
Melihat bintang di langit kelam,
Adapun bulan tertutup abu,
Apa binatang darahnya hitam,
Janggut delapan tulangnya satu?
(Jawabannya: Cumi-cumi)
D.      PANTUN AGAMA
Tubuh dijirat paduka tuan
Tidak cacat tidak selia
Didalam surga ada penantian
Hanya untuk yang beramal mulia
E.       PANTUN CINTA
Sungguh bahaya ular berbisa,
bila tergigit akan koma,
sungguh bahagia kurasa,
bila kita slalu bersama.
F.       PANTUN ADAT
Lebat daun bunga tanjung
Berbau harum bunga cempaka
Adat dijaga pusaka dijunjung
Baru terpelihara adat pusaka
G.     PANTUN BUDI
Biarlah orang bertanam buluh
Mari kita bertanam padi
Biarlah orang bertanam musuh
Mari kita menanam budi


       SYAIR
A.      SYAIR MEMANFAATKAN WAKTU
Wahai ananda ingatlah pesan
Masa mudamu jangan abaikan
Manfaatkan waktu dengan amalan
Supaya selamat di hari kemudian
B.      SYAIR PEMAAF DAN PEMURAH
Wahai ananda intan dikarang
Ikhlaskan hati memaafkan orang
Dendam kesumat hendaklah buang
Hati pemurah hidupmu lapang
C.      SYAIR KASIH SAYANG TERHADAP SESAMA
 Wahai Ananda Intan dikarang
Hiduplah engkau berkasih sayang
Janganlah suka memusuhi orang
Sifat yang buruk hendaklah buang.
D.      SYAIR TAKWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA
Wahai Ananda Buah Hati Bunda
Berpegang teguh Kepada Agama
Beramalah Engkau Sehabis daya
Supaya Selamat dari neraka.
E.       SYAIR KEJUJURAN
Wahai ananda intan pilihan
Berterus terang janganlah segan
Apa yang benar engkau katakan
Apa yang salah engkau tunjukan


        GURINDAM 12
A.      PASAL 1
Barang siapa mengenal akhirat,
tahulah ia dunia melarat
=orang yang mengerti akan kehidupan akhirat, ia tau bahwa kehidupan di dunia hanya sementara dan fana dibandingkan kehidupan di akhirat
B.      PASAL 2
Barang siapa meninggalkan sembahyang,
seperti rumah tiada bertiang.
= orang yang tidak sembahyang, maka hidupnya pasti runtuh
C.    PASAL 3
Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan,
daripada segala berat dan ringan.
= berhati-hati dalam berbuat sesuatu
D.    PASAL 4
Apabila dengki sudah bertanah,
datanglah daripadanya beberapa anak panah
= Rasa iri dan dengki akan mendapat penderitaan
E.    PASAL 5
Jika hendak mengenal orang mulia,
lihatlah kepada kelakuan dia.
= orang yang mulia itu, apabila ia berkelakuan baik
F.    PASAL 6
Cahari olehmu akan kawan,
pilih segala orang yang setiawan.
= carilah teman yang setia dan tidak berkhianat
G.    PASAL 7
Apabila banyak berlebih-lebihan suka,
itulah tanda hampir duka
= orang yang suka berlebih-lebihan dapat mendatangkan petaka
H.    PASAL 8
Barang siapa khianat akan dirinya,
apalagi kepada lainnya.
= jika kita membohongi diri sendiri sama saja dengan membohongi orang lain
I.      PASAL 9
Kebanyakan orang yang muda-muda,
di situlah syaitan tempat berkuda
= masa-masa muda penuh dengan godaan yang dapat menjerumuskan diri sendiri
J.     PASAL 10
Dengan anak janganlah lalai,
supaya boleh naik ke tengah balai.
= jika ingin memiliki anak yang sukses, bimbinglah dengan baik sejak dini
K.    PASAL 11
Hendak marah,
dahulukan hajat.
= menahan emosi dalam mencapai keinginan
L.     PASAL 12
Hormat akan orang yang pandai,
tanda mengenal kasa dan cindai
= berteman dengan orang pandai, akan mengetahui sesuatu yang baik

Comments

Post a Comment

BC Adetya Rakasihwi - tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE