Hakikat
Legenda
Legenda dalam bahasa latin
disebut legere, yang artinya adalah cerita prosa rakyat yang dianggap
oleh yang mempunyai cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi. Oleh
karena itu, legenda sering kali dianggap sebagai "sejarah" kolektif (folk
history). Walaupun demikian, karena tidak tertulis, maka kisah tersebut
telah mengalami distorsi sehingga sering kali jauh berbeda dengan kisah
aslinya. Oleh karena itu, jika legenda hendak dipergunakan sebagai bahan untuk
merekonstruksi sejarah, maka legenda harus dibersihkan terlebih dahulu
bagian-bagiannya dari yang mengandung sifat-sifat folklor.
Legenda
adalah cerita prosa rakyat yang mirip dengan mite, yaitu dianggap benar-benar
terjadi tetapi tidak dianggap suci dan oleh yang empu- nya cerita sebagai suatu
yang benar-benar terjadi dan juga telah dibumbui dengan keajaiban, kesaktian,
dan keistimewaan tokohnya. Berbeda dengan mite, legenda ditokohi oleh manusia,
ada kalanya mempunyai sifat-sifat luar biasa dan sering kali juga dihubungkan
dengan makhluk ajaib. Peristiwanya bersifat sekuler (keduniawian), dan sering
dipandang sebagai sejarah kolektif.
Legenda
merupakan cerita rakyat yang memiliki ciri-ciri, adapun ciri-ciri legenda yaitu
sebagai berikut:
a.
Oleh yang empunya cerita dianggap sebagai suatu
kejadian yang sungguh- sungguh pernah terjadi.
b.
Bersifat sekuler (keduniawian), terjadinya pada masa
yang belum begitu lampau, dan bertempat di dunia seperti yang kita kenal
sekarang. Tokoh utama dalam legenda adalah manusia.
c.
“Sejarah” kolektif, maksudnya sejarah yang banyak
mengalami distorsi karena seringkali dapat jauh berbeda dengan kisah aslinya.
d.
Bersifat migration yakni dapat berpindah-pindah,
sehingga dikenal luas di daerah-daerah yang berbeda.
e.
Bersifat siklus, yaitu sekelompok cerita yang berkisar
pada suatu tokoh atau kejadian tertentu, misalnya di Jawa legenda-legenda
mengenai Panji.
Legenda
adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh empunya cerita sebagai suatu
kejadian yang sungguh-sungguh terjadi. Surpian (1984: 64) mengatakan bahwa
legenda adalah cerita-cerita yang oleh masyarakat, yang mempunyai cerita
tersebut dianggap sebagai suatu peristiwa sejarah. Itulah sebabnya ada sebagian
orang mengatakan bahwa legenda adalah “sejarah rakyat”. Hal ini dipertegas (Danandjaya,
1984:66) bahwa legenda seringkali dipandang sebagai “sejarah kolektif”(folk
history) sejarah tersebut secara tertulis dan tidak mengalami distorsi sehingga
seringkali dapat jauh berbeda dengan kisah aslinya.
Legenda
biasanya bersifat migratoris, yakni dapat berpindah-pindah sehingga dikenal
luas di daerah-daerah yang berbeda. Selain itu legenda acapkali tersebar dalam
bentuk pengelompokan yang disebut siklus (syle), yaitu sekelompok cerita yang
berkisar pada suatu tokoh atau kejadian tertentu. Jan Harold (dalam Danandjaya,
1984:67) menggolongkan legenda menjadi empat kelompok yakni (1) legenda
keagamaan (religius legend), (2) legenda alam gaib (supernaturals legend), (3)
legenda perseorangan (personal legend), dan (4) legenda setempat (local
legend).
1.
Legenda
keagamaan
Yang termasuk ke dalam golongan legenda keagamaan
ini adalah legenda orang-orang suci (saints) nasrani. Legenda seperti ini jika
telah diakui dan disahkan oleh gereja katolik roma akan menjadi bagian
kesusastraan agama yang disebut hagiography (legend of the saints), yang
berarti tulisan, karangan, atau buku mengenai orang-orang saleh. legenda
keagamaan di jawa adalah mengenai perjalanan orang-orang saleh yakni mengenai
para wali agama islam, para penyebar agama islam (proselytizers) islam. Pada
masa awal perkembangan agama islam di pulau jawa (Danandjaya, 1984:67-68)
legenda keagamaan ini memiliki fungsi yaitu sebagai alat penyebar agama.
2.
Legenda
alam gaib
Legenda alam gaib adalah legenda yang merupakan
pengalaman seseorang yang berkaitan erat dengan suatu kepercayaan dan dianggap
benar-benar terjadi dan fungsinya adalah untuk meneguhkan kebenaran takhyul
atau kepercayaan rakyat.
3.
Legenda
perseorangan
Legenda perseorangan adalah cerita mengenai
tokoh-tokoh tetentu yang oleh empunya cerita tersebut dianggap benar-benar
terjadi. Di Indonesia legenda perseorangan sangat banyak sekali karena setiap
daerah mempunyai cerita tersendiri yang kerap kali cerita ini merupakan
pengalaman seseorang dijadikan sebagai suatu kejadian yang memang benar-benar
pernah terjadi.
4.
Legenda
setempat
Legenda setempat adalah legenda yang ceritanya
berhubungan dengan suatu tempat, nama tempat, dan bentuk topografi, yakni
bentuk permukaan suatu daerah, apakah berbukit-bukit, berjurang dan sebagainya
(Danandjaya, 1984:67-75).
Berdasarkan
pernyataan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa legenda merupakan genre cerita
rakyat yang mencakup hal-hal luar biasa dan terjadi di alam nyata. Legenda
diyakini kebenarannya karena adanya peninggalan yang secara tidak langsung
mempengaruhi pada hidup masyarakat.
Comments
Post a Comment
BC Adetya Rakasihwi - tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE