BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Ketidakseimbangan lingkungan hidup kita menyebabkan banyak
akibat buruk bagi diri kita semua. Seperti yang disebutkan diatas, manusia
merupakan salah satu bagian penting di dalam keseimbangan lingkungan kita. Dan
bila ada salah satu bagian yang tidak berada dalam kondisi yang tidak normal,
maka aka nada masalah yang terjadi. Contoh yang paling mudah kita temukan
adalah masalah cuaca dan iklim. Karena manusia menggunakan zat yang berbahaya
bagi kondisi ozon kita dan juga penebangan hutan secara liar, Dimana pohon
merupakan penghasil oksigen, maka timbul efek rumah kaca yang menaikkan suhu di
bumi yang biasa kita kenal sebagai global
warming. Akan tetapi, peran manusia dalam merusak keseimbangan alam tidak
hanya menghasilkan efek rumah kaca seperti yang disebutkan diatas. Akan tetapi,
lingkungan kita juga mempunyai suatu kemampuan yang disebut daya dukung
lingkungan dan daya lenting lingkungan.
Daya dukung
lingkungan memungkinkan lingkungan untuk mendukung dan memberikan semua hal
yang manusia dan makhluk hidup lainnya butuhkan, seperti udara, sumber daya
alam dan sebagainya. Dan daya lenting lingkungan adalah kemampuan lingkungan
untuk pulih dari ketidakseimbangan lingkungan. Pada dasarnya ada cara natural
dimana lingkungan kita bisa pulih dengan sendirinya dari semua masalah yang
ada, bahkan masalah serius seperti global
warming. Akan tetapi, kita manusia membuat banyak perubahan terhadap
lingkungan kita, mulai dari pembanguan pabrik yang menyebabkan terjadinya
polusi dan banyak lagi lainnya. Dan hal ini menyebabkan daya lenting dan daya
dukung lingkungan hidup kita menjadi lebih lemah. Oleh karena itu,
masalah-masalah yang timbul dilingkungan hidup kita tidak akan bisa
terselesaikan secara alamiah seperti yang seharusnya. Untuk itu, perlu campur
tangan manusia untuk mengembalikan keseimbangan lingkungan hidup kita dan peran
pemuda sangat diharapkan dalam mengembalikan dan menjaga keseimbangan
lingkungan kita.
1.2.
Tujuan
Karya Tulis
Tujuan yang akan dicapai penulis dalam karya tulis
pemuda ini, yaitu:
1. Mengajak
pemuda untuk menjaga lingkungan sekitar guna mengembalikan keseimbangan hidup
dan pelestarian lingkungan.
2. Mengajak
pemuda berperan aktif, kreatif dan inovatif dalam mengelola sumber daya alam.
3. Mengajak
pemuda dalam kegiatan sosial guna membentuk lingkungan yang sehat.
1.3.
Manfaat
Karya Tulis
Dalam
karya tulis pemuda ini, penulis memiliki manfaat bagi pembaca, antara lain:
1. Menambah
informasi dan pengetahuan bagi para pembaca,
2. Memberikan
pengalaman kepada pembaca bagaimana mengelola lingkungan yang baik, dan
3. Memberikan
pengetahuan kepada pembaca bagaimana bersosialisasi dengan baik mengenai
pelestarian lingkungan.
BAB
II
PEMBAHASAN
PERAN
AKTIF PEMUDA DI LINGKUNGAN
2.1.
Pengertian
Pemuda
Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (Daryanto, 1997:483) Pemuda adalah orang yang berusia muda,
yang berjiwa muda, generasi sebelum generasi tua. Selain itu Pemuda juga
didefinisikan sebagai sosok orang yang memiliki usia masih tergolong sangat
muda serta mempunyai masa depan yang masih panjang. Pemuda merupakan generasi
penerus yang kelak akan mewarisi bangsa ini, termasuk kekayaan alam dan
lingkungan hidup di dalamnya. Bahkan harus meneruskan warisan itu kepada
generasi yang akan datang.
Warisan kekayaan
alam dan lingkungan hidup ibarat tongkat estafet dimana pemuda menjadi bagian
di dalamnya. Agar estafet dan amanat itu terjaga, untuk itu pemuda harus
berperan aktif dalam melestarikan lingkungan hidup.
Sejarah
mencatat, pemuda selalu menempati peran yang sangat strategis dari setiap
peristiwa penting yang terjadi. Bahkan pemuda menjadi tulang punggung dari
keutuhan perjuangan melawan penjajahan Belanda dan Jepang ketika itu. Termasuk
ketika bergulirnya era reformasi.
Beberapa fakta
diantaranya: Dr.Soetomo mendirikan Budi Utomo (1908) pada usia belum genap 20
tahun, Soewardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara) mendirikan Indische Partij
(1914) pada usia 20 tahun. Bung Karno terkenal di panggung politik pada usia 22
tahun, Bung Hatta mendirikan Perhimpunan Indonesia (1924) di Belanda pada usia
21 tahun.
2.2.
Pengertian
Lingkungan Hidup
Menurut Sosiawan
(2007:93. Ilmu Pengetahuan Alam: SMA
dan MA untuk Kelas XI) Lingkungan adalah Kawasan wilayah dan segala sesuatu
yang terdapat di dalamnya, golongan dan kalangan. Sementara itu, Lingkungan
Hidup adalah Kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk
hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang memengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Lingkungan
mencakup segala sesuatu di sekitar kita yang terdiri atas 3 unsur, yaitu: unsur
hayati (biotik), unsur fisik (abiotik), dan unsur sosial budaya.
Melestarikan
lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa di tunda lagi dan bukan
hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja, Setiap orang
harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup disekitar kita
sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha kita lakukan
sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi
anak cucu kita kelak. Sebuah usia yang potensial dalam membangun dan menjaga
lingkungan hidup yang kini semakin rusak.
Dengan
usia yang masih muda, sebenarnya penglibatan pemuda dalam menjaga kelestarian
alam dan lingkungan hidup sangatlah ideal. Oleh karena itu perlu disadari dan
menjadi catatan bersama bahwa penglibatan pemuda dalam melestarikan alam sejak
masa muda sangatlah penting dan sangat besar pengaruhnya bagi perkembangan di
lingkungan sekarang dan yang akan datang.
Sekarang
ini, semakin maraknya kerusakan-kerusakan lingkungan hidup yang terdengar dan
dapat dikatakan sudah tidak terbendung lagi. Keadaan lingkungan tempat tinggal
kita semakin memprihatinkan dan sangat disesali ini terjadi akibat ulah manusia
sendiri. Penebangan pohon secara liar dan membakar hutan adalah beberapa
penyebab yang dapat memberi dampak negatif terhadap lingkungan hidup. Disinilah
dituntut peran dari remaja untuk menjadi bagian dari upaya pelestarian
lingkungan hidup.
Komunitas
pecinta lingkungan hidup muncul dari insan-insan kreatif ini. Penanaman pohon
adalah kegiatan yang aktif dilakukan, kegiatan ini sangat bermanfaat dan dapat memberikan
dampak yang besar bagi banyak orang. Pohon dapat menyumbang sekitar 20% oksigen
bagi bumi. Pohon menghasilkan 1,2 kg oksigen perhari, 1 orang bernafas dengan
0,5 kg oksigen perhari yang berarti 1 pohon menghidupi 2 manusia. Langkah awal
pemuda dalam penanaman pohon dapat menciptakan suasana yang kondusif antara
lingkungan kearah negatif akan berbalik arah menuju ke arah yang positif. Dan
pemudalah yang harus menjadi pelopor, karena saat ini pemuda adalah tulang
punggung bangsa yang bertanggung jawab untuk menjaga serta melestarikan
lingkungan hidup kehidupan anak cucu.
Ada berbagai upaya yang dapat kita
lakukan untuk menjaga kelestarian hutan, diantaranya:
a. Menerapkan
sistem tebang pilih. Sistem tebang pilih adalah penebangan pohon dihutan yang
dilakukan dengan cara memilih pohon yang sudah tua dan penebangannya juga harus
diberi jarak tertentu, tidak satu lokasi pohon ditebang semuanya
b. Menerapkan sistem tebang tanam. Yang
dimaksud sistem tebang tanam adalah menebang pohon lalu diiringi dengan penanaman
bibit pohon baru, sehingga kelestarian hutan tetap terjaga.
c. Mencegah penebangan liar. Penebangan
liar sering dikenal dengan istilah illegal logging. Di Indonesia, kasus illegal logging saat ini semakin parah.
Untuk itu diperlukan adanya polisi hutan yang bertugas untuk meningkatkan
pengawasan hutan. Selain itu, para pelaku illegal
logging juga harus diberikan hukuman yang berat karena telah merugikan
negara.
d. Melakukan reboisasi. Reboisasi atau
penghijauan adalah penanaman kembali hutan yang sudah gundul. Jadi, hutan yang
sudah gundul kembali ditanami dengan pepohonan, sehingga mencegah kerusakan
hutan dan mencegah terjadinya banjir dan tanah longsor.
2.3.
Faktor-faktor
yang Mengakibatkan Tidak Seimbangnya Lingkungan Hidup
1. Faktor
Alami
Terjadi secara alami faktornya, sebagai contoh:
gempa bumi, banjir, tanah longsor, angin kencang dan lain-lain.
2. Faktor
Buatan
Terjadi akibat campur tangan manusia contohnya:
pengeboran minyak lumpur lapindo, adanya pembangunan, pembuangan limbah cair
dengan sembarangan, penggunaan pestisida.
2.4.
Pengertian
Limbah atau Sampah
Limbah adalah
sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan dari hasil usaha yang sudah tidak
digunakan sebagai pokok usaha dari salah satu produksi dunia usaha manufaktur
ataupun rumah tangga atau home industry.
Sampah adalah
suatu bahan terbuang yang tidak mempunyai nilai atau berharga untuk maksud
biasa atau utama dalam pembuatan atau pemakaian juga suatu barang rusak atau
cacat dalam pembuatannya (manufaktur)
atau material kelebihan atau ditolak pembuangan. Menurut Dr. Tanjung, Msc.
Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi dibuang oleh pemiliknya atau
pemakai semula.
Berdasarkan
asalnya limbah atau sampah dapat digolongkan kepada dua bagian antara lain:
a. Limbah
atau sampah organik
Limbah
atau sampah organik terdiri atas bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang
diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan,
peternakan atau yang lainnya.
b. Limbah
atau sampah anorganik
Limbah atau sampah anorganik berasal dari sumber alam
yang tidak diperbaharui seperti mineral dan minyak bumi atau proses industri.
Sumber limbah atau sampah memang sangat
beragam adanya, diantaranya limbah atau sampah dari pemukiman, pertanian dan
peternakan, sisa bangunan dan kontruksi gedung, perdagangan dan perkantoran,
dan limbah atau sampah industri. Dampak Limbah atau sampah terhadap manusia dan
lingkungan, diantaranya:
a. Dampak
terhadap kesehatan
Lokasi
dan pengolahan limbah atau sampah yang kurang memadai, misalnya sampah yang
tidak terkontrol merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organism dan menarik
bagi hewan, seperti lalat, tikus, anjing yang dapat mendatangkan terjangkitnya
penyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan sebagai berikut:
1. Penyakit
diare, kolera, tifus, dan dapat menularkan atau menyebar dengan cepat karena
sampah memasuki air minum.
2. Penyakit
jamur dapat juga menyebar (misalnya: jamur kulit).
3. Penyakit
dapat menyebar melalui rantai makanan (misalnya: terkontaminasinya oleh logam
berat).
b. Dampak
terhadap lingkungan
Dampak terhadap
lingkungan ini terjadi melalui rembesan cairan limbah atau sampah baik organik
maupun anorganik yang masuk ke sungai akan mencemari air yang biasanya
digunakan masyarakat untuk kebutuhan sehari-harinya.
2.5.
Cara-cara
Menangani Limbah
Penanganan
limbah bergantung daripada sifat, kandungan limbah dan rencana pembuangan olahan
limbah secara permanen. Untuk memperkecil limbah yang akan dibuang ke lingkungan
dilakukan dengan cara antara lain:
1. Reuse,
yaitu cara penanggulangan limbah dengan penggunaan kembali,
2. Recycle,
yaitu cara penanggulangan limbah dengan mendaur ulang,
3. Repair,
yaitu cara penanggulangan limbah dengan perawatan, dan
4. Reduce,
yaitu cara penanggulangan limbah dengan penghematan/pengurangan bahan.
2.6. Peran Pemuda dalam
Lingkungan
Agar
pemuda bisa terlibat aktif dalam menjaga kelestarian alam dan lingkungan yang
baik, Pemuda harus dibekali secara cukup tentang pengetahuan, kesadaran dan
keterampilan tentang bagaimana menjaga kelestarian alam. Bila ini dilakukan
sejak dini, kita yakin masa depan lingkungan dan kondisi alam bisa lebih baik
ke depannya. Usianya masih sangat muda dapat memberikan suatu contoh yang baik
dalam upaya penjagaan kebersihan dan kelestarian lingkungan. Dengan memulai
dari suatu hal yang paling kecil, seperti membuang sampah pada tempatnya. Hal
ini akan menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman. Apabila setiap pemuda
memiliki kesadaran diri dan rasa tanggung jawab pribadi untuk menjaga
kebersihan lingkungan, kita yakin bahwa lingkungan hidup kita akan baik untuk
kita huni.
Banyak
cara yang bisa ditempuh. Salah satunya dengan melibatkan pemuda dalam kegiatan
Bakti Sosial ( BakSos) dari desa ke desa lainnya. Melibatkan pemuda dalam
kegitan sosialisasi tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Mulai
dari langkah-langkah untuk menjaga kebersihan, tata cara pelestarian serta
manfaat-manfaat dari lingkungan yang bersih.
Para
pemuda yang memiliki kepedulian akan kebersihan dan kelestarian lingkungan,
selalu berusaha menjaga dan merawat lingkungan disekitarnya. Namun satu hal
yang sangat disayangkan pengaruh kebiasaan yang sudah membudaya di lingkungan sosial
kita, membuat pemuda enggan melakukan hal-hal kecil. Masalah-masalah yang
menyangkut generasi pemuda saat ini adalah:
1. Dirasakan
menurunnya jiwa nasionalisme, idealisme dan patriotisme di kalangan generasi
muda,
2. Kekurangpastian
yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya,
3. Belum
seimbangnya jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia,
4. Kurangnya
lapangan dan kesempatan kerja,
5. Kurangnya
gizi yang dapat menghambat pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasan
6. Masih
banyaknya perkawinan-perkawinan di bawah umur,
7. Adanya
generasi muda yang menderita fisik dan mental,
8. Pergaulan
bebas,
9. Meningkatnya
kenakalan remaja, penyalahgunaan narkotika, dan
10. Belum
adanya peraturan perundang-undangan yang mengangkut generasi muda.
Pemuda merupakan
generasi penerus bangsa yang kelak memainkan peran sebagai aktor utama dalam
pembangunan suatu bangsa, termasuk untuk pelestarian lingkungan hidup di
dalamnya. Peran pemuda dalam masyarakat, antara lain:
1. Peranan
pemuda yang didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan,
2. Peranan
pemuda yang menolak unsur menyesuaikan diri dengan lingkungannya,
3. Peranan
pemuda mengembangkan pengetahuannya dalam hal pendidikan,
4. Peranan
pemuda dalam persatuan dan kesatuan bangsa,
5. Peranan
pemuda dalam keinginan membangun kelestarian lingkungan,
6. Peranan
pemuda dalam pendayagunaan dan fungsionaliasi keadaan lingkungan, dan
7. Peranan
pemuda dalam pembinaan dan pengembangan generasi muda, memiliki keselarasan dan
keutuhan antara ketiga sumbu orientasi kehidupan, yakni:
a. Orientasi
ke atas kepada Tuhan Yang Masa Esa.
b. Orientasi
ke dalam untuk dirinya sendiri.
c. Orientasi
ke luar untuk hidup di lingkungan.
Melibatkan
pemuda dalam mengelola limbah atau sampah sebenarnya bisa menjadi contoh yang
baik. Bila sejak muda cerdas dalam mengelola limbah dan sampah, maka lingkungan
hidup kita akan terhindar dari berbagai penyakit dan bisa menjadi lebih baik.
Pemuda
sangat perlu dibekali dengan sikap kreatif dalam mengelola lingkungan. Sebab
pemuda yang kreatif akan bisa mengelola limbah atau sampah menjadi berkah.
Adapun pemuda yang memiliki kreatifitas tinggi, dapat memanfaatkan sampah yang
dianggap sebagai limbah serta pencemaran lingkungan itu menjadi suatu produk
yang bermutu dan berguna atau bermanfaat bagi orang lain. Melalui proses
pengolahan dan proses produksi dengan menggunakan keterampilan dan mempoles
sampah menjadi suatu keunikan akan memiliki nilai jual yang tinggi.
Kiranya untuk dapat melaksanakan semua
kegiatan dalam upaya pelestarian lingkungan itu ada tiga hal yang menjadi
catatan untuk kita semua, yaitu 3D, antara lain:
1.
Dimulai
dari hal yang kecil,
2.
Dimulai
dari diri sendiri, dan
3.
Dimulai
dari sekarang.
Marilah kita sebagai generasi muda memelihara
lingkungan hidup untuk generasi selanjutnya. Mulai dari hal kecil, mulai dari
diri sendiri dan mulai dari sekarang. Berpikir, bertindak dan berprestasilah
sesuai karunia yang telah Tuhan berikan kepada kita.
Ayo
Pemuda, sekarang saatnya berbenah, puncak gunung sudah terlihat!
BAB III
PENUTUP
3.1.
Simpulan
Dalam penciptaan makhluk, Tuhan Yang Maha Esa menciptakan
manusia sebagai makhluk yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya.
Manusia dilengkapi dengan akal pikiran dan hati untuk memecahkan persoalan yang
dihadapinya, sedangkan makhluk lainnya tidak dilengkapi akal pikiran. Manusia
mampu memikirkan masa depan anak keturunannya, oleh sebab itu manusia dapat
membuat perencanaan yang lebih baik untuk mempertahankan kehadirannya di muka
bumi ini. Khususnya para pemuda dapat melakukan kegiatan-kegiatan seperti ini
melalui organisasi-organisasi yang mereka tekuni. Dalam konteks ini, kegiatan
yang dimaksud adalah kegiatan BakSos (Bakti Sosial).
Sebenarnya upaya pelestarian lingkungan yang dilakukan
pemuda bahkan segala kalangan pun dapat dilakukan dengan hal-hal kecil terlebih
dahulu. Sebuah perilaku sederhana yang
tanpa kita sadari memberikan dampak cukup besar terhadap lingkungan sekitar
kita. Contohnya saja, seperti membuang sampah pada tempatnya. Hal seperti ini
adalah hal-hal sederhana yang terkadang kita abaikan, namun jika tidak
dibudayakan, kebiasaan membuang sampah sembarangan akan menjadi bumerang bagi
kelangsungan hidup kita karena lingkungan tempat tinggal dan tempat beraktivitas
kita akan penuh dengan sampah yang tidak hanya mengeluarkan aroma yang tidak
sedap tetapi juga menimbulkan berbagai penyakit.
Pemuda juga dapat ikut serta dalam upaya pelestarian
lingkungan dengan cara-cara kreatif yang muncul melalui ide-ide mereka, seperti
mendaur ulang barang bekas menjadi kerajinan yang bernilai ekonomis. Contohnya
sampah plastik detergen bisa dijadikan tas-tas unik yang sederhana dan
terjangkau. Kemudian sisa-sisa bahan organik, dapat mereka olah menjadi pupuk organik.
Sebenarnya, jika ditelaah banyak sekali sampah-sampah yang dapat dijadikan
sesuatu yang bernilai ekonomis tetapi tetap ramah lingkungan. Bukankah ini akan
menjadikan kita bangsa yang pintar? Disinilah peran penting pemuda dalam
membangun budaya mencintai dan melestarikan lingkungan. Hal-hal seperti ini selain
memberi keuntungan bagi kelangsungan hidup alam dan manusia, juga perlahan akan
membangun karakter jiwa-jiwa muda yang kreatif, dan inovatif.
Dengan demikian, lingkungan yang bersih akan menjadikan
hidup lebih sehat dan nyaman. Keserasian dan keharmonisan hidup antara alam dan
manusia akan terwujud melalui pribadi-pribadi yang sadar akan pentingnya menjaga
lingkungan, khususnya pemuda di dunia.
3.2.
Saran
Berdasarkan simpulan
karya tulis pemuda ini penulis memberikan saran kepada pembaca, diantaranya:
2. Saat
ini pemuda seharusnya bisa menjaga dan melestarikan lingkungan sebagai bentuk
kepedulian terhadap lingkungan yang semakin rusak.
3. Pemuda
berperan aktif, kreatif dan inovatif dalam mengelola sumber daya alam.
4. Pemuda
dapat pula berperan aktif dalam kegiatan sosial guna membentuk lingkungan yang
sehat.
DAFTAR
PUSTAKA
Daryanto, 1997. Kamus Bahasa Indonesia Lengkap: EYD dan
Pengetahuan Umum. Surabaya: Apollo
Ernawati, Dkk. 2008.
Ilmu Pengetahuan Alam: SMA dan MA untuk
Kelas XI. Jakarta: Erlangga
Miarsyah, Mieke.
Dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam: SMA dan
MA untuk Kelas XII. Jakarta: Erlangga
Ondang, Gisela.
2013. Peran Pemuda dalam Melestarikan
Lingkungan Hidup.http://lalagsel77.blogspot.com/2013/03/pidato-lingkungan-hidup.html
Sipawana. 2013. Peran Pemuda dalam Melestarikan Lingkungan
Hidup. http://sipawana.blogspot.com/2013/09/peran-pemuda-dalam-melestarikan.html
Sosiawan, Iwan.
2007. Ilmu Pengetahuan Alam: SMA dan MA
untuk Kelas XI. Jakarta: Inti Prima
Comments
Post a Comment
BC Adetya Rakasihwi - tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE