Dengan Berzakat, Aku dan Keluarga Bahagia
Karya: Mardiana
SMK Kolese Tiara Bangsa
Assalammualaikum.
Perkenalkan, aku anak pertama di keluargaku yang diberi nama sapaan, Dian. Saat
ini, aku telah menduduki kelas dua bangku SMK di usia 16 tahun. Pada tulisan
ini, aku hendak membagi pengalamanku mengenai salah satu rukun islam yang wajib
kita jalankan sebagai seorang muslim, yaitu zakat. Nah, kegiatan membayar zakat
ini dilaksanakan sebelum perayaan Hari Raya Idul Fitri, sebagaimana yang aku
dan keluargaku lakukan setiap tahunnya.
Menurutku, islam
memang sebagai agama penyempurna. Aku bersyukur lahir dan menjadi dewasa
sebagai seorang muslim. Di dalam islam, Allah telah mengatur seluruh
sendi-sendi kehidupan manusia secara hakiki. Dan dengan islam, Allah SWT telah
memberikan sarana bagi umatnya untuk menuju kehidupan yang mulia dan
memungkinkan dirinya untuk beribadah sesuai rukun islam yang telah
ditentukan-Nya.
Diantara
sarana-sarana yang disyariatkan Allah melalui islam untuk beribadah ialah
“ZAKAT”. Dengan berzakat manusia dapat membersihkan hati dan hartanya. Selain
itu, berzakat dapat menjauhkan manusia dari sifat kikir. Dan Allah mewajibkan
membayar zakat dari harta orang kaya yang akan diberikan kepada fakir miskin di
kalangan mereka. Zakat ini juga sebagai penyamaan hak asasi manusia di mata
Allah SWT. Dengan berzakat, orang yang membutuhkan akan sangat bersyukur dan
bahagia ketika ada yang membantu mereka.
Telah kita ketahui bersama bahwa zakat terbagi
menjadi dua yaitu, zakat fitrah dan zakat mal. Zakat fitrah dikeluarkan setiap
jiwa sebanyak 2,5 kg atau setara harga 1 kg beras dengan hitungan dikalikan 2,5
kg. Sedangkan beras di rumahku seharga Rp.13.000 dikali dengan 2,5 kg, menjadi
Rp. 32.500 per jiwa. Sementara untuk keluargaku yang berjumlah empat orang,
jika zakat per jiwa Rp. 32.500 maka untuk empat orang totalnya menjadi Rp.
130.000. Itulah jumlah zakat fitrah yang aku dan keluargaku lakukan.
Sedangkan zakat mal dapat dilakukan dengan
mengeluarkan sebagian dari harta kekayaan berupa (binatang ternak, hasil
tanaman, emas perak, harta perdagangan, dan kekayaan lain) yang diberikan
kepada yang berhak menerimanya dengan ketentuan syariat dan tujuan untuk
menyucikan harta tersebut. Namun hanya orang yang mampu ekonominya diharuskan
membayar zakat mal. Itulah indahnya islam. Dengan mengikuti syariat islam
seperti berzakat ini, kita diajarkan untuk saling memahami dan melengkapi dari
setiap perbedaan yang ada sesama muslim.
Kegiatan berzakat
dilakukan keluargaku setiap tahunnya. Aku selalu dibawa ayah untuk
mendampinginya membayar zakat kepada mustahiq secara langsung tanpa melalui
lembaga amil. Dalam hal berzakat aku dan keluargaku tidak pernah lupa dan
selalu tepat melaksanakannya.
Dengan melaksanakan
zakat, aku dan keluargaku bisa merasakan kebahagiaan dan ketenangan hati.
Banyak manfaat yang di dapat dengan berzakat, antara lain, aku dan keluargaku
bisa menjalin silaturrahmi dengan sesama muslim yang membutuhkan, kemudian berzakat
bisa mendapatkan pahala yang besar dan mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Karena berzakat sebagai salah satu cara untuk membersihkan harta pribadi. Dan,
aku senang sebagai muslim sejati. Aku juga bahagia bisa berzakat bersama
keluargaku sebelum idul fitri. Mari kita berzakat sejak dini.
Comments
Post a Comment
BC Adetya Rakasihwi - tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE