SEUNTAI HARAPAN
Panas
matahari akhir-akhir ini sebenarnya bisa membuat cucian basah di jemuran,
kering dalam sekejap. Tapi para anggota KIR mengiyakan usul Yoda untuk
melakukan roket air, di tengah lapangan,meskipun itu masih usul dan belum tentu
dilakukan.Kalau pun akan dilakukan, entah kapan kegiatan itu akan berlangsung.
Acara itu sudah di idam-idamkan seluruh anggota KIR selama berbulan-bulan.
Sayangnya mereka belum bisa melakukannya.
Karena
belum bisa melaksanakan kegiatan itu, mereka hanya bisa membayangkan dengan
khayalan mereka masing-masing. Kadang mereka mencoba membuat roket air sendiri,
namun usaha yang mereka lakukan ga pernah berhasil, hanya rasa kecewa yang
mereka rasakan.
Setiap
kali mereka membayangkan, ingin sekali mereka membuat roket air. Dion selalu
heboh dengan ceritanya yang selalu diulang-ulang tentang khayalannya berkaitan
dengan roket air. Dia ga peduli pada orang yang ia paksa untuk mendengarkan
ceritanya itu.
“Roket
air itu asik banget, gue sering mimpi luncurin roket gue dari indonesia sampe
korea, keren kan?”celoteh dion.
“Apa
kata loe lah, terbang ke korea, ataupun ke amerika tetep aja itu ga akan
terjadi, boro-boro ke korea, luncurin roket air aja gagal melulu, jangan mimpi
terus deh loe! Ntar semangat loe jadi patah lohh”,jawab Andika dengan
mengerutkan keningnya.
Meskipun
Andika bosen dengan cerita Dion yang selalu diulang-ulang dan penuh khayalan,
sebagai sahabat yang baik ia terus mendengarkan ceritanya dengan penuh
kesabaran. Dan Andika tidak menghalangi Dion untuk terus menceritakan
khayalannya itu.
“Itu
roket keren banget terbangnya kaya burung rajawali”, kembali Dion berkhayal,
dengan mata berbinar-binar.
“Kaya
rajawali atau kaya gajah terbang?”, tanya Andika iseng.
“Apaan
si loe, ga asik banget makanya mikir tuh pake logika napa, masa gajah gede kaya
gitu mau terbang, jadi apa bumi kita nanti?” jawab dion penuh kesal
“IIIIIHHHHH,
Loe mah ga bisa di ajak bercanda,masa loe anggep gajah bisa terbang itu
serius,lagian gue juga tau kalo gajah ga bisa terbang, tapi beda lagi gajah
terbang yang ada di Dufan” sahut andika
“Haahaha,gue
kira loe ga tau, kan loe ........”,
canda Dion terpotong.
“Apa,????!!!!
Ha? Andika memotong kata Dion
Mereka
terus bercanda, sampai-sampai tak terasa hari mulai petang, akhirnya mereka
segera pulang kerumah mereka masing-masing, dan tak lupa mereka bersalaman
dengan khas mereka.
---o0o---
Sesampainya
dirumah Dion masih memikirkan usul Yoda untuk melaksanakan roket air, dengan
begitu seriusnya ia membuka laptop dan memasang modem, ia membuka situs web
tentang roket air, yaaa mungkin untuk persiapan agar lebih matang. Ia terus
berhadapan dengan laptop yang berada di depannya, hingga larut malam.
Keesokan
harinya di Sekolah, ia menceritakan pada Andika apa yang semalam ia pelajari
dari internet dengan penuh semangat. Sampai – sampai ia berbicara tanpa jeda
dan itu membuat andika tak mengerti apa yang disampaikan oleh Dion.
“Bicara
pelan-pelan dong, gue bingung nih apa maksud loe, loe ngomong kaya dikejar
anjing atau setan aja” kritik Andika
“Haaaaaaaahhh????????
Jadi gue cerita panjang lebar loe ga ngerti maksud gue?”, Sentak Dion, sambil
memukul pundak Andika.
“Hehehehehe,, kagak. Lagian sapa suruh ngomong
ga ada jeda, mana bisa gue pahami maksud loe, iya kalo gue seorang profesor,
gue bisa cepet tanggap.”, Andika tertawa geli.
Akhirnya
Dion mengulang penjelasannya tadi dengan penuh pengkhayatan, ia menceritakan
alat, bahan, dan langkah-langkah membuat roket air dengan benar, mungkin akan
berhasil, soalnya di situs web itu ada tulisan “DIJAMIN SUKSES,TANPA KECEWA DAN
SUSAH PAYAH”
Mereka
memutuskan untuk membicarakan hal ini pada Yoda(ketua kir) dan Kak
Gilang(pembimbing kir) mereka. Mereka tak sabar membicarakan semua ini, mereka
mencari keberadaan kedua orang yang bagi mereka sangat penting. Akhirnya mereka
menemukan mereka sedang berbicara berdua di meja kotak, di bawah pohon yang
sangat rindang.
”Pas
banget mereka lagi ngobrol berdua, jadi ga usah nyari salah satu dari antara
mereka lagi” kata Dion dalam hati
“Kak,Yoda,
gue punya kabar gembira nih, bakal bikin dunia berguncang kalo kalian tau brita
yang gue bawa” , kata Dion sambil mengatur nafas karena berlari.
“Apa
sih ion???????? Ga usah lebay juga kalee, ngapain juga bumi berguncang. Kabar
gembira apaan sih? Penting amat ya?”, sahut Yoda penasaran.
“Hahahahaha,pokonya
penting. Kemaren gue buka di internet tentang roket air, gue juga udah ngeprint
apa yang gue baca kemaren, Nih baca!”, sambil memberi kertas print out.
“Hem,,menarik
juga sih ion, dan sebenarnya kak gilang juga udah baca, tapi yang sekarang jadi
masalah bukan bagaimana cara kita melaksanakan roket air, tapi dimana kita
lakukan kegiatan itu, itu yang jadi masalah terbesar kita”, jelas kak gilang
“Hem
jadi, percuma ya tadi gue heboh.” , Dion kecewa dan mendadak mukanya merah
karena malu, tadi udah heboh setengah mati.
“Usaha
mu, udah bagus kok, kalian bener-bener sangat aktif dalam mempersiapkan kegiatan ini,yaaaa walaupun kegiatan ini
belum berlangsung, tapi usaha kalian patut
di pujikan, bayangkan kalo dalam situasi kayak gini, ga ada yang
semangat dan ga ada yang aktif, bisa-bisa kita ga akan pernah merasakan
luncurin roket air”, kak gilang memuji
para anggota kir yang semangat.
Setelah
lama mereka berbincang-bincang , mereka memutuskan untuk melanjutkan
perbincangan mereka esok hari sepulang sekolah. Dan mereka pulang kerumah
mereka masing-masing.
Disaat
yang sama Andika,Yoda,Dion, dan kak Gilang memikirkan tempat dimana mereka
melaksanakan kegiatan roket air, mengingat mereka dan para anggota KIR yang
lain sangat menantikan kegiatan ini selama berbulan-bulan, tapi tempat yang
menjadi masalah saat ini.
---o0o---
Keesokan
harinya, kak gilang selaku pembimbing KIR, memohon pada guru kesiswaan agar
mengijinkan sekolah untuk menjadikan tempat pelaksanakan kegitan roket air. Kak
gilang menjelaskan pada guru kesiswaan bahwa keinginan para anggota KIR sangat
kuat untuk melaksanakan kegiatan ini. Sangat di sayangkan jika kegiatan ini
tidak dilakukan, bisa-bisa mereka patah semangat dan memutuskan untuk
mengundurkan diri.
Pada
akhirnya kak Gilang mendapat “sesuatu” yang sangat melegakan. Ia tidak
menyangka hal ini akan terjadi, seperti berada dalam mimpi yang sangat
indah. Ternyata sesuatu itu ialah ijin
dari guru maupun pihak yang berwenang untuk melakukan kegiatan roket air di
sekolah. Setelah pulang sekolah, para anggota kir berkumpul di meja kotak di bawah
pohon yang sangat rindang. Disana kak gilang akan memberi berita yang sangat di
nantikan para anggota KIR.
“Selamat
siang teman-teman. Siang ini kalian akan mendapat berita yang sangat amat membuat
kalian senang. Tidak lain adalah melaksanakan kegiatan roket air di sekolah.”,
ungkap kak gilang dengan senyum lebar.
Belum selesai kak gilang berbicara, para anggota KIR berteriak serempak dan sangat kompak “yeeeeeee” itulah yang mereka katakan setelah mendengar kabar yang dibawakan kak gilang.
Mereka
sangat tidak sabar melaksanakan kegiatan itu.
Kegiatan
itu barlangsung pada tanggal 19-01-2011, sedangkan sekarang masih tanggal
9-01-2011, masih 9 hari lagi acara itu diadakan. Tapi mereka sudah sangat
antusias. Itu semua terpancar dari wajah mereka.
Hari
demi hari berganti dengan begitu cepat, tanpa mereka sadari sekarang sudah
tanggal 18-01-2011. Itu berarti besok
adalah hari yang mereka tunggu selama ini. Hari dimana mereka mendapatkannya
dengan penuh perjuangan dan usaha yang begitu tulus mereka berikan, agar
kegiatan ini berlangsung.
---o0o---
Akhirnya
hari itu pun TIBA, hari dimana mereka akan mewujudkan impian mereka.
Semua
siswa telah berkumpul dan kegiatan itupun telah dimulai. Dengan hati yang
begitu gembira mereka melakukan langkah demi langkah sesuai petunjuk panduan
ataupun dari para senior yang telah merelakan diri untuk hadir.
Kevin
berkata, “kamu sudah siapkan semua bahannya belum?”
“Udah,
satu botol aqua ukuran 1,5 liter,pentil ban dalam,pasir,mika,gunting,spidol,lem
plastik,penggaris,solder,dan pompa kan?” jawab yefta
“Iya,sekarang
coba kita buat sayap roket air dulu, caranya......”, jelas nauval namun terpotong.
“Kita
ukur panjang mika lebih panjang 2 cm dari plastik merk botol ini kan? Terus
lebarnya bisa sama kaya lebar merk plastik botol ini, dan dibentuk segitiga
siku-siku”, yefta memotong perkataan nauval.
“Wah,bener-bener
udah belajar nih kayanya”, sindir kevin
“Haha,
daritadi menghina terus. Aku lagi semangat banget nih kerjain ini abis asik
banget. Ga bosenin lagi. Pokonya asik deh ga ribet”, jelas kevin pada yefta
“Yaudah,bikin
sayapnya jangan 1 doang yef, paling ga 3 lah”, kata nauval
“Sip
deh”, ujar yefta.
Beberapa
menit kemudian..
“Udah
jadi nih, aku bikin 3 sayap. Warna-warni lagi. Bagus kan?”, kata yefta
“Iya
deh, apa katamu lah.”, kevin pasrah
“Abis
ini kita ngapain?”, tanya yefta
“Kita
bisa bikin kerucut buat tempat beban roketnya, jangan sampe bocor yah. Tapi
kerucut nya jangan terlalu sempit atau
kecil, paling ga kamu sesuaiin sama besar dasar botolnya?”, jelas kevin
“Segini
vin?”, sambil menunjukkan pada kevin
“Ya,
udah pas banget itu. Tinggal kamu isi
bebannya, jangan sampe ada ruang hampa yef,ntar meluncurnya ga maksimal”, kevin
menjelaskan
“Oke”,
jawab yefta singkat
“Ya
ampun aku lupa,kita belum bikin lubang di tutup botolnya”, kata kevin
“Emangnya
buat apa?”, tanya yefta penasaran
“Ya
itu buat masukin udara ke botolnya”, jelas kevin
“Sumpah
asik banget sih cara buatnya,apalagi
ntar pas luncurin roketnya pengen cepetan jadi nih”, ujar yefta nggak
sabar.
“Vin,lubangnya segini cukup ga?”, kata yefta sambil menunjukkan tutup botol yang
sudah di lubangi dengan solder pada kevin.
“Udah
cukup, yang penting pentilnya bisa masuk” jawab kevin santai
15
menit kemudian....
“Vin,semua
udah aku lem, udah kelar kan?”, tanya yefta
“Coba
liaat.??? Nih sayapnya lemes banget, coba kamu tambahin lem lagi biar bisa
berdiri tegak”, koreksi kevin
“Iya
ya,bentar ku tambahin lem dulu”, jawab
yefta
“Nih
udah siap semua,yuk kita luncurin roketnya”, ujar yefta nggak sabar banget
“Ya
udah,buruan isi airnya jangan banyak-banyak ntar terlalu berat”, kata kevin
memberi anjuran.
“Iya”,
jawab yefta
“Sekarang
udah siap?”, tanya kevin
“Siap
banget, tolong pompain yah. Hehehe”, pinta yefta penuh harap.
Kevin
terus memompa sampai kira-kira udara yang di botol cukup.
“Siap-siap
kamu buka tutupnya yef, cepet ya bukanya biar berhasil”, teriak kevin.
1....2....3....cciiiiiiiuuuuurrrrr...
“hhuuuuuuuuu
keren..Jauh banget terbangnya. Gila nih asik banget, ga ada salah nya kita
habisin waktu 3 jam buat bikin roket air. Kalo metode belajar selalu diiringi
sama permainan,bakal semangat terus aku.hahahahaha”, celoteh yefta.
Mereka
sangat menikmati kegiatan ini, mereka sangat puas akan apa yang mereka lakukan
hari ini. Tetapi karena baju mereka terlanjur basah terkena air, untuk
meningkatkan ikatan silahturahmi antar teman, mereka bercanda sepuas mereka. Tidak
lain dengan menyiram air pada sesama teman mereka..
Comments
Post a Comment
BC Adetya Rakasihwi - tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE