RESUME BAB 1
“PENDAHULUAN :
Organisasi Dan Manajemen”
Kata
“manajemen” tampaknya sudah begitu sering kita dengar. Manajemen erat kaitanya
dengan konsep organisasi. Menurut Griffin (2002), organisasi adalah sekelompok
orang yang bekerja sama dalam struktur dan koordinasi tertentu dalam mencapai
serangkaian tujuan tertentu.
Organisasi bisnis
bertujuan untuk memperoleh profit. Sekalipun tidak seluruh
organisasi bisnis bertujuan untuk profit , namun profit adalah salah satu
tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi bisnis dimanapun, jika tujuan dari
bisnis adalah profit , maka organisasi bisnis adalah sekumpulan orang atau
kelompok yang memiliki tujuan untuk meraih profit dalam kegiatan bisnisnya,
sehingga mereka berupaya untuk mewujudkan tujuannya tersebut melalui kerja sama
didalam organisasi tersebut.
Griffin
mengemukakan bahwa paling tidak organisasi memiliki berbagai sumber daya,
seperti sumber daya manusia (human resources), sumber daya alam (natural
resources), sumber daya dana (financial resources), atau
keuangan (funds), serta sumber daya informasi (informational
resources).
A. Pentingnya
Manajemen
Ada tiga alasan utama
diperlukannya manajemen :
1. Untuk
mencapai tujuan baik untuk mencapai tujuan organisasi maupun pribadi.
2. Untuk
menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan.
3. Untuk
mencapai efisiensi dan efektivitas. Suatu kerja organisasi dapat diukur dengan
banyak cara yang berbeda. Salah satunya cara yang umum adalah efisiensi dn
efektivitas.
B. Efisiensi
dan Efektifitas
Efisiensi
adalah kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar. Seorang
manajer efisien adalah seseorang yang mencapai keluaran yang lebih tinggi
(hasil produktifitas, perfomance) dibanding masukan-masukan (tenaga kerja,
bahan, mesin, dan waktu) yang digunakan. Efektifitas merupakan kemampuan untuk
memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
Menurut
ahli manajemen pepter drucker efektifitas adalah melakukan pekerjaan yang
benar, sedangkan efisiensi melakukan pekerjaan dengan benar bagi para manajer.
C. Definisi
Manajemen
Manajemen
adalah proses perencanaan perorgnisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha
para anggota organisasi dan pengunaan sumber daya organisasi lainya agar
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Dari
definisi diatas terlihat bahwa stoner telah menggunakan kata proses, bukan
seni. Mengartikan manajmen sebagai seni mengandung arti bahw hal itu adalah
kemampuan atau keterampilan pribadi suatu proses adalah cara sistematis untuk
melakukan pekerjaan.
Atas
dasar uraian diatas kita dapat mrnyimpulkan bahwa pada dasarnya manajemen dapat
didefinisikan sebagai bekerja dengan orang-orang untuk menentukan,
menginterprestasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan
fungsi-fungsi perencanaan (Planing), pengoragnisasian( organizing), penyusunan
personalia atau kepegawaian (staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading)
dan pengawasan (controling).
a) Manajemen
sebagai ilmu dan seni
Luther
Glick mendefinisikan manajemen sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan (science)
yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia
bekerja sama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerjasama ini lebih
bermanfaat bagi kemanusiaan.
Manjemen
merupakan ilmu pengetahuan juga dalam arti bahwa manajemen memerlukan disiplin
ilmu-ilmu pengetahuan lain dalam penerapanya; misa, ilmu ekonomi, statistik,
akuntansi, dan sebagainya.
b) Manajemen
sebagai profesi
Edgar
H. Schein telah menguraikan karakteristik-karakteristik atau kriteria-kriteria
untuk menentukan sesuatu sebagai profesi yang dapat diperinci berikut:
1. Para
profesional membuat keputusan atau dasar prinsip-prinsip umum.
2. Para
profesional mendapatkan status mereka karena mencapai standar prestasi kerja
tertentu, bukan karena favoritisme atau karena suku bangsa atau agamanyadan
kriteria politik atau sosial lainnya.
3. Pra
profesional harus ditentukan oleh suatu kode etik yang kuat, dengan disiplin
untuk mereka yang menjadi klieenya.
D. Fungsi-Fungsi
Manajemen
Fungsi-fungsi
manajemen adalah serangkaian kegiatan yang dijalankan dalam manajemen berdasarkan
fungsinya masing-masing dan mengikuti satu tahapan-tahapan tertentu dalam
pelaksanaannya.
1. Perencanaan
atau planning , yaitu proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk
mengantisipasi kecenderungan dimasa yang akan datang dan penentuan strategi dan
taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi.
2. Pengorganisasian
atau organizing, yaitu proses yang menyagkut bagaimana stategi dan taktik yang
telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi
yang tepat dan tangguh.
3. Pengimplementasian
atau directing, yaitu proses implementasi program agar bisa dijalankan oleh
seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak
tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan
produktifitas yang tinggi.
4. Penegendalian
dan pengawasan atau controlling, yaitu proses yang dilakuakan untuk memastikan
seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan, dan
diimplementasikan bisa berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun
berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.
RESUME BAB 2
”PERKEMBANGAN ILMU
MANAJEMEN”
A. Perkembangan
teori ilmu manajemen
Dalam perkembangan
teori ilmu manajemen terdapat tiga aliran pemikiran manajemen yaitu :
1. Aliran
klasik (yang akan dibagi menjadi dua aliran, manajemen ilmiah dan teori
organisasi klasik).
2. Aliran
hubungan manusiawi (sering disebut aliran neo klasik)
3. Aliran
manajemen modern.
Didalam perkembangan
teori ilmu manajemen berkembang pendekatan-pendekatan seperti pendekatan sistem
dan pendekatan kontigen.
a) Manajemen
Klasik
Sebelum
sejarah yang disebut manajemen ilmiah telah muncul refolusi industri pada abad
19 yang menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan suatu pendekatan manajemen yang
sistematik
Ø Perkembangan
awal teori manajemen
Ada dua tokoh
manajemen yang mengawali munculnya manajemen ilmiah yaitu Robert Owen
(1771-1858) dan Carles Babbage (1792-1871).
Rober owen pada
permulaan tahun 1800, ada seorang manajer beberapa pabrik pemintalan kapas di New
Lanrak scolandia, menekankan pentingnya unsur manusia dalam produksi.
Harington emerson
(1853-1831) telah mengemukakan 12 prinsip-prinsip efisiensi yang sangat
terkenal yaitu :
1. Tujuan-tujuan
dirumuskan dengan jelas
2. Kegiatan
yang dilakukan masuk akal
3. Adanya
staf yang cakap
4. Disiplin
5. Balas
jasa yang adil
6. Laporan-laporan
yang terpecaya, segera, akurat, sistem informasi dan akuntansi.
7. Pemberian
perintah, perencanaan, dan pengurutan kerja.
8. Adanya
standar-standar, skejul-skejul, metode dan waktu setiap kegiatan
9. Kondisi
yang distandardisasi
10. Operasi
yang distandardisasi
11. Instruksi-instruksi
prakitis yang standart
12. Balas
jasa efisiensi, rencana insentif
a. Teori
Organisasi Klasik
Tokoh-tokoh teori
organisasi klasik antara lain yaitu Henry Fayol, James D. Mooney,Mary Parker
Follett dan Chaster I. Bernard.
1. Henry Fayol
(1841-1925)
Fayol adalah seorang
industrialis Perancis. Fayol mengatakan bahwa teori dan teknik administrasi
merupakan dasar pengelolaan organisasi yang kompleks, ini diungkapkan dalam
bukunya yang berjudul Administration Industrielle et General atau Gneral and
Industrial Management yang ditulis pada tahun 1908oleh Constance Storrs. Fayol
membagi manajemen menjadi lima unsur yaitu perencanaan, pengorganisasian,
pemberian perintah, pengkoordinasian dan pengawasan, fungsi ini dikenal sebagai
fungsionalisme.
2. Mary Parker
Follett (1868-1933)
Follett menjembatani
antara teori klasik dan hubungan manusiawi, dimana pemikiran Follett pada teori
kalsik tapi memperkenalkan unsur-unsur hubungan manusiawi. Dia menerapkan
psikologi dalam perusahaan, industri dan pemerintahan. Konflik yang terjadi
dalam perusahaan dapat dibuat konstruktif dengan menggunakan proses integrasi.
3. Chaster L. Bernard
(1886-1961)
Ia memandang
organisasi sebagai sistem kegiatan yang diarahkan pada pada tujuan.
Fungsi-fungsi utama manajemen menurutnya, adalah perumusan tujuan dan pengadaan
sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Ia menekankan
pentingnya peralatan komunikasi untuk mencapai tujuan kelompok. Ia juga
mengemukakan teori penerimaan pada wewenang
b. Aliran
Hubungan Manusiawi
Pada tahap aliran
perilaku atau hubungan manusiawi organisasi melihat pada hakikatnya adalah
sumber daya manusia. Aliran ini mernandang aliran klasik kurang lengkap karena
terlihat kurang mampu rnewujudkan efisiensi produksi yang sempurna dengan
keharmonisan di tempat kerja. Manusia dalam sebuah organisasi tidak selalu
dapat dengan mudah diramalkan prilakunya karena sering juga tidak rasional.
Oleh sebab itu para manajer perlu dibantu dalam menghadapi rnanusia, melalui
antar lain ilmu sosiologi dan psikologi. Ada tiga orang pelopor aliran perilaku
yaitu:
1. Hugo
Munsterberg (1863 -1916)
Sumbangannya yang
terpenting adalah berupa pernanfaatan psikologi dalam mewujudkan tujuan-tujuan
produktivitas sarna seperti dengan teori-teori manajemen lainnya. Bukunya
“Psychology and Indutrial Efficiency”, ia memberikan 3 cara untuk meningkatkan
produktivitas: a. Menempatkan seorang pekerja terbaik yang paling sesuai dengan
bidang pekerjaan yang akan dikerjakannya. b. Menciptakan tata kerja yang terbaik
yang memenuhi syarat-syarat psikologis untuk memaksimalkan produktivitas.
c. Menggunakan pengaruh psikologis agar memperoleh dampak yang paling
tepat dalam mendorong karyawan.
2. William Ouchi
(1981)
William Ouchi, dalam
bukunya “theory Z -How America Business Can Meet The Japanese Challen ge
(1981)”, memperkenalkan teori Z pada tahun 1981 untuk menggambarkan adaptasi
Amerika atas perilaku Organisasi Jepang. Teori beliau didasarkan pada
perbandingan manajemen dalam organisasi. Jepang disebut tipe perusahaan Jepang
dengan manajemen dalam perusahaan Amerika -disebut perusahaan tipe Amerika.
c. Aliran
Manajemen Modern
Muncul aliran ini
lebih kepada aliran kuantitatif merupakan gabungan dari Operation Research dan
Management Science. Pada aliran ini berkumpul para sarjana matematika, pisik,
dan sarjana eksakta lainnya dalam memecahkan masalah-masalah yang lebih kompleks.
Tim sarjana ini di Inggris, di Amerika Serikat, sesudah perang Dunia II dikenal
dengan sebutan “OR Tema” dan setelah perang dimanfaatkan dalam bidang industri.
Masalah-masalah ruwet yang memerlukan “OR Tim” ini antara lain di bidang
transportasi dan komunikasi.
RESUME BAB 3
”MANAJER DAN
MANAJEMEN”
Ø BERBAGAI
PELAKSANAAN MANAJEMEN
A. Manajer
Dalam Organisasi
Manajer
pada dasarnya adalah subjek dari kegiatan manajemen artinya manajer adalah
orang yang melakukan kegiatan manajemen atau individu yang bertangung jawab
secara langsung untuk memastikan kegiatan dalam organisasi dijalankan bersama
para anggota dari organisasi.
Tugas
manajer adalah untuk memastikan mewujudkan agar tujuan organisasi dapat
tercapai secara efektif dan efisien melalui serangkaian manajemen secara
fungsional maupun oprasional.
B. Keahlian-Keahlian
Manajemen
Dalam
mengimplementasikan kegiatan manajemen diperlukan bebrapa keahlian manajemen
(managereal skill) adapun keahlian-keahlian tersebut meliputi sebagai berikut :
1. Keahlian
teknis (tecnical skill) yaitu keahlian yang diperlkan untuk melakukan pekerjaan
spesifik tertentu.
2. Keahlian
berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat (human relation skill) yaitu
keahlian dalam memahami dan melakukan interaksi dengan berbagai jenis orang
dimasyarakat.
3. Keahlian
konseptual (konseptual skill) yaitu keahlian berfikir secara abstrak,
sistematis termasuk didalamnya mendianokasa dan menganalisis berbagai masalah.
4. Keahlian
dalam pengambilan keputusan (decision making skill) yaitu keahlian untuk
mengidentifikasi masalah.
5. Keahlian
dalam mengelola waktu (time manajemen skill) yaitu keahlian dalam memanfaat
waktu secara efektif dan efisien.
6. Keahlian
dalam manajemen global (global manajem skill) yaitu keahlian manajerial yang
tiak saja terfokus kepada suatu keadaan dinegara tertentu.
7. Keahlian
dalam hal teknologi (tecnologial skill) yaitu keahlian manajerial dalam
mengikuti dan menguasai berbagai perkembangan teknologi yang terjadi.
C. Tingkatan-Tingkatan
Manajemen
Ada
beberapa tingkatan manajemen yang telah dikemukakan oleh nickles nchugh tahun
1997 meliputi sebagai berikut :
a. Manajemen
tingkat puncak atau top manajemen yang terdiri dari direktur utama, presiden
direktur, atau wakil direktur.
b. Manajeman
tingkat menengah (midelle manajemen) terdiri dari para manajer, kepala defisi,
atau departemen, atau kepala cabang.
c. Manajemen
superfisi (supervisori or fist lme manajemen) biasanya terdiri dari para
superfisi, ketua kelompok, dan lain sebagainya.
d. Manajemen
superfisi (non supervisori manajemen) terdiri dari para tenagan kerja tingkat
bawah pada umumnya seperti buruh,pekerja bangunan, dan lain-lain
D. Manajemen
Sebagai Seni dan Sains
Manajemen
sebagai seni dan sains yaitu adanya kreatfitas yang cenderung bersifat statis,
berpola tunggal, berdasrkan pembuktian ilmiah dan menuntut adanya
tahapan-tahapan yang sistematis.
RESUME BAB 4
“FUNGSI PERENCANAAN”
A. Pengertian
perencanaan (planning)
Menurut Robbin dan
couter (2002) memdefinisikan perencanaan sebagai sebuah proses yang ditandai
dari penetapan organisasi. Menentukan strategi untuk penyampaian tujuan
organisasi secaa menyeluruh untuk mngintegrasikan dan organisasikan seluruh
pekerjaan organisasi hingga tercapainya tujuan organisasi
Menurut George. R
teri menyatakan bahwa untuk mengetahui apakah perencanaan itu baik atau tidak
dapat dijawab melalui pertanyaan-pertanyaan dasar mengenai perencanaan yaitu :
what, who, why, when, where, how .
Fungsi dari
perencanaan manajemen yaitu sebagai arahan, perencanaan mengoptimalkan dampak
dari perubahan, perencanana meminimalkan pemborosan, dan menetapkan standart
pegawasan
B. Persyaratan
perencanaan ( planning recuirmen)
Adapun persyratan
yang dipenuhi yaitu :
· Faktual
atau realistik
· Logis
dan rasional
· Fleksibel
· Komitmen
· Komperhensip
C. Tujuan
(Goals) Dan Rencana (plans) dalam proses perencanaan
Tujuan
(goals) pada dasarnya adalah hasil akhir yang diharapkan dapat diraih atau
dicapai oleh individu maupun kelompok atau seluruh organisasi.
Dalam
pengertian bahasa inggris kadangkala dibedakan antara objektif dan goals .
objektif diartikan sebagai tujuan dan goals diartikan sebagai target.
Rencana
(plan) adalah segala bentuk konsep dan dokumentasi mengambarkan bagaiamana
tujuan akan dicapai dan bagaimana sumber daya perusahaan akan dialokasikan,
penjadwalan dari proses pencapaian tujuan.
D. Alat
Bantu Bagi Perencanaan
Alat bantu
perancanaan sebagai berikut
1. Bagan
arus (flow Chart)
Yaitu model gratis
yang menunjukan model sistem yang mengambarkan kejadian yang berkesinambungan
dan keputusan yang tidak berkesinambungan .
2. Bagan
Gantt (Gantt Chart)
Alat bantu
perencanaan yang kedua adalah apa yang dinamakan gantt chart penjadwalan adalah
salah satu abagian penting perencanaan.
3. Jaringan
Pert(Pert netwok)
Pert adalh singkatan
dari progam evaluasion and review teknik. Pert merupakan alat bantu perencaanan
melalui penjadwalan dan pengambaran rencana kerja secara kronologis dan
berklanjutan bagi para pekerjanya.
Adanya 4 konsep yang
harus dipahami dalam pert yaitu:
a. Event
atau kejadian adalah indikator yang terporma pekerja baik sebelum maupun
sesudah pekerjaan dilakukan sekaligus juga menunjukan apakah suatu pekerjaan
lain dapat dilakukan atau sebalioknya berdasarkan indikator ini.
b. Activity
atau kegiatan adalah berbagai pekerjaan dari keseluruhan pekerjaan yang
berkesinambungan.
c. Time
atau waktu. PERT atau masa pekerjaan berdaskan rata-rata dari ketiga komponen
waktu.
d. Crutacal
Path atau indikator kritis yaitu menunjukkan batas toleransi akan satu
pekerjaan yang akan dilaksanakan.
RESUME BAB 5
“PENGORGANISASIAN DAN
STRUKTUR ORGANISASI”
A. Pengertian
Pengorganisasian
Pengorganisasian (organizing) merupakan
proses penyusunan struktur organisasiyang sesuai dengan tujuan organisasi,
sumber dayasumber daya yang dimilikinya, dan lingkungan yang melingkupinya. Dua
aspek utama proses penyusunan struktur organisasi adalah departementalisasi
dan pembagian kerja.
Istilah pengorganisasian mempunyai
bermacam-macam pengertian. Istilah tersebut dapat digunakan untuk
menunjukkan hal-hal berikut ini
Cara manajemen
merancang struktur formal untuk penggunaan yang palingefektif sumber
daya, sumber daya keuangan, phisik, bahan baku, dan tenaga kerja
organisasi.
Bagaimana organisasi
mengelompokkan kegiatan-kegiatannya, di mana setiap pengelompokan diikuti
dengan penugasan seorang manajer yang diberi wewenang untuk
mengawasi anggota-anggota kelompok.
Hubungan-hubungan
antara fungsi-fungsi, jabatan jabatan, tugas-tugas dan para karyawan.
Pelaksanaan proses
pengorganisasian yang sukses, akan membuat suatu organisasi dapat
mencapai tujuannya. Proses ini akan tercermin pada struktur organisasi,
yang mencakup aspek-aspek penting organisasi dan proses
pengorganisasian, yaitu :
1) pembagian
kerja,
2) departementalisasi
(atau sering disebut dengan istilah iepartementasi),
3) bagan
organisasi formal,
4) rantai
perintah dan kesatuan perintah,
5) tingkat-tingkat hirarki
manajemen,
6) saluran
komunikasi,
7) penggunaan
komite,
8) rentang
manajemen dan kelompok-kelompok informal yang tak dapat dihindarkan.
B. Struktur
Organisasi
Struktur
organisasi (disain organisasi) dapat didefinisikan sebagai
mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola. Struktur
organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap
hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau
posisi-posisi.
Unsur-unsur
struktur organisasi terdiri dari :
1. Spesialisasi
kegiatan berkenaan dengan spesifikasi tugas-tugas individual dan
kelompok kerja dalam organisasi (pembagian kerja) dan penyatuan tugas-tugas
tersebut menjadi satuan-satuan kerja (departementalisasi).
2. Standardisasi
kegiatan, merupakan prosedur-prosedur yang digunakan organisasi untuk
menjamin terlaksananya kegiatan seperti yang direncanakan.
3. Koordinasi
kegiatan, menunjukkan prosedur-prosedur yang mengintegrasikan
fungsi-fungsi satuan-satuan kerja dalam organisasi.
4. Sentralisasi
dan desentralisasi pembuatan keputusan, yang me
nunjukkan lokasi (letak) kekuasaan pembuatan keputusan.
nunjukkan lokasi (letak) kekuasaan pembuatan keputusan.
5. Ukuran
satuan kerja menunjukkan jumlah karyawan dalam suatu kelompok kerja.
C. Pembagian
Kerja
Tujuan suatu
organisasi adalah untuk mencapai tujuan di mana individu-individu tidak
dapat mencapainya sendiri. Sedangkan Kelompok dua orang atau lebihyang
bekerja bersama secara kooperatif dan dikoordinasikan dapat mencapai hasillebih
dilakukan perseorangan.
D. Bagan
Organisasi Formal
Struktur organisasi
adalah terlalu kompleks untuk disajikan secara verbal.Manajer perlu
menggambarkan bagan organisasi (organization chart) untuk
menunjukkan struktur organisasi. Bagan organisasi memperlihatkan susunan
fungsi-fungsi, departemen-departemen, atau posisi-posisi organisasi dan
menunjukkan bagaimana hubungan di antaranya. Satuan-satuan organisasi yang terpisah
biasanya digambarkan dalam kotak-kotak, di mana dihubungkan satu dengan yang laindengan
garis yang menunjukkan rantai perintah dan jalur komunikasi formal.
E. Bentuk-Bentuk
Bagan Organisasi
Hemy G. Hodges
mengemukakan empat bentuk bagan organisasi, yaitu
1. Bentuk
piramid. Bentuk ini yang paling banyak digunakan, karena
sederhana, jelas dan mudah dimengerti.
2. Bentuk
vertikal. Bentuk vertikal agak menyerupai bentuk piramid, yaitu dalam hal
pelimpahan kekuasaan dari atas ke bawah, hanya bagan vertikal berwujud tegak
sepenuhnya.
3. Bentuk
horizontal. digambarkan dari akiri Aliran ke kanan. Bagan
ini menekankan pada hubungan antara batang dengan lingkaran . Bagan
bentuk lingkaran jarang sekali digunakan dalam praktek.
F. Departementalisasi
Departementalisasi
sebagaimana telah diterangkan di muka, merupakan prosespenentuan bagian-bagian
dalam organisasi yang akan bertanggung jawab dalam melakukan
bermacam jenis pekerjaan yang telah dikategorikan berdasarkan
faktor-faktor tertentu. Dalam mendesain organisasi, khususnya dalam proses
departementalisasi sebagaimana diuraikan di muka, ada beberapa pendekatan
yang bisa digunakan oleh organisasi, yaitu pendekatan berdasarkan fungsional,berdasarkan produk, berdasarkan Pelanggan, berdasarkan geografis, dan
berdasarkan matriks.
Ada beberapa
pendekatan dalam depertementalisasikan yaitu:
· Pendekatan
Fungsional
· Pendekatan
produk
· Pendekatan
pelanggan
· Pendekatan
Geografis
· Pendekatan
matriks
Comments
Post a Comment
BC Adetya Rakasihwi - tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE